Mohon tunggu...
Nyai RR
Nyai RR Mohon Tunggu... -

elementary of education'12 | the big dream can be true | hidup untuk merangkai dan meraih mimpi | merajut fonem, membingkai cerita |

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sama- Istimewa

2 Juni 2014   19:18 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:48 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langkah seribu cukup menguras energi
Cillean Filleta, kembali terngiang
Tepisan rasa takut hati begitu hebat
Kondisi yang cukup memakan hati

Waktu yang tepat
Tempat yang cocok
Situasi yang sempurna
Angin kembali membawa seonggok tangan
Sandaran yang cukup kuat

Ratapan dan terpana mulai berkolaborasi
Saling berkontraksi membuat gejolak
Tarikan hati, pertemuan tanpa janji
Inikah ISTIMEWA?
Inikah ISTIMEWA?
Inikah ISTIMEWA?

Penuturan tiada akhir
Tanya yang belum bertemu jawab

Mungkinkah kembali terbang?
Sayap itu terlalu rapuh
Cukup ciptakan pelangi
Tapi Tunggu!
Benarkah ISTIMEWA?!

Tak ingin membuka mata
Tak ingin memkai telinga
Tapi putih sellau tampak
Kebenaran yang mencuat

Tangan selalu berbaik hati
Tak pandang bulu
Seperti setiap ucapnya
Tak dimiliki dan bebas memilih
CUKUP!

TAK ADA ISTIMEWA!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun