Mohon tunggu...
Nyai Oc
Nyai Oc Mohon Tunggu... -

Spiritual and cultural woman

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Satrio Piningit adalah Kyai Cilik dari Pati

1 Desember 2013   22:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:26 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barangkali saja anda dapat melihat  ciri-cirinya secara gaib, yaitu ciri-ciri gaib Roh / Sukma Sang Satria Piningit, yang membedakannya dengan manusia lain sbb :


  • Sang Satria Piningit bersenjatakan Trisula Wedha , kekuatan dan ajaran Tri-Tunggal Penguasa Alam, kaweruh budi yang sebenarnya, dan kebesaran Kuasa Allah atas dunia, dan ia mendapatkan pusaka "bekal" dari Tuhan, lambang kebesaran Tuhan, yang bangsa dewa pun tidak memilikinya.

Pusaka itu terdiri dari :
1. Sebuah Kitab, kitab kehidupan dan Ke-Tuhan-an yang benar.
2. Timbangan, untuk menimbang, mengukur, menilai, dan menghakimi.
3. Pedang, untuk penghakiman, menegakkan kebenaran dan keadilan dan menebas siapa saja yang melawan kuasanya (termasuk para mahluk halus).


  • Wajahnya tampan dan terang bercahaya seperti matahari.
  • Tidak banyak bicaranya, tetapi ucapannya jadi !
  • Bukan begawan atau pandita sakti, tetapi berilmu tinggi dan mampu menerangi orang lain.
  • Sakti mandraguna tanpa aji-aji, diumpamakan seperti sejuta gatot kaca.
  • Pusaka-pusaka sakti tanah Jawa dan pusaka-pusaka dewa diwariskan kepadanya.
  • Mahluk halus pun tunduk dan berbaris di belakangnya !
  • Bermahkota, raja pilihan Tuhan ! , Sang Ratu Adil.
  • Bermahkota dua, karena ber-kedaton dua, di bumi dan di surga (Kitab Musarar Jayabaya).
  • Raja di dunia manusia dan raja di dunia mahluk halus.

Nah, saya hanya kembali mengingatkan jangan sering terkecoh dengan begitu banyak tulisan yang ada di Internet tanpa ada bukti-bukti / sumber yang jelas. Satrio Pinigit atau Ratu Adil yang sering di bicarakan masyarakat Indonesia dari waktu ke waktu adalah seorang raja dan juga resi (begawan) dari tanah Jawa, yang memiliki silsilah keturunan dari walisongo (ibunya), dan keturunan raja Amangkurat ke IV dari garis ayahnya, tapi kehidupannya sehari-hari sangat sederhana dan bersahaja. Penampilan luarnya memang membosankan karena ia hanya memakai baju atau celana tak lebih dari 3 potong, itu disebabkan oleh banyak barang-barang miliknya selalu diminta atau diberikan oleh orang-orang yang kebetulan bertemu dan berada di dekatnya.

Memang benar atas pemberitaan banyak pihak bahwa Satrio Pinandito Sinisihan Wahyuadalah seorang resi (begawan) yang sangat suci dan tidak ada satupun orang yang mampu menembus keberadaannya karena dia diselimuti oleh kabut putih Tuhan. Satrio Piningit memiliki pasukan puluhan ribu banyaknya, tapi pasukannya tidak terlihat oleh kasad mata.Dia adalah sosok yang juga sangat disegani oleh para ulama di negeri ini, hanya para kyai langitan yang tahu siapa wajah dan sosok Satrio Piningit yang dititipkan Amanah oleh sang Pencipta untuk menegakan keadilan manusia di bumi ini.Akan tetapi pada saat kemunculannya dia tak segan-segan untuk memberikan gebrakan yang progresif dan revolusioner yang akan mengagetkan banyak pihak. Geger melanda bumi pertiwi atas statement dan gerakannya. Meskipun kini (tahun 2013) sudah hampir 80 persen para pejabat, politikus, aktifis, kaum agamawan, cendikiawan, wartawan, seniman dan budayawan – hampir semua kalangan sudah bertemu dan berinteraksi lewat kegiatan acara yang formal maupun informal dengan Satrio Piningit.

Dia hadir sebagai orang yang sangat biasa tapi pengaruhnya luar biasa bagi kelompok agamawan (baik pendeta, ulama, kyai, bante, dll)dan juga sangat didengar oleh kalangan militer karena dedikasinya yang panjang di dunia telik sandi seperti Gajah Mada di saat muda, berikut pula karena organisasi agama yang terbesar di negeri ini tergantung dari kebijakan tangannya.

Peristiwa goro-goro akan terjadi di tahun 2014 karena banyak pihak yang memiliki kekuatan besar tidak mendukung apa yang menjadi pilihan masyarakat kelas bawah, para birokrasi dan kelompok militer maupun kepolisian juga tidak saling sepaham dan sepakat akan pilihan/dukungan dari masing-masing pihak. Maka, keributan yang akan terjadi melebihi kejadian reformasi 15 tahun silam. Banyak pertumpahan darah dimana-mana, orang yang tidak percaya atau takabur akan menjadi sasaran utama dari korban yang berjatuhan.

Mengenai sosok Satrio Piningit, bisa digambarkan bahwa bukan kiasan ia memang terlahir dan besar di Mekkah, baru resmi menetap (tidak hilir mudik dari Mekah ke Indonesia) sejak tahun 1999. Ia bergelar Kyai Cilik dari Pati, karena leluhur dan keluarga besarnya berasal dari Pati, Jawa Tengah. Wajahnya sangat menggoda bagi setiap orang yang berjumpa dengannya karena ia suka bercanda tapi dibalik itu ada makna yang tersirat jika direnungkan. Satrio Piningit memiliki sorot mata yang sangat tajam, ia bisa mengetahui silsilah 7 keturunan leluhur dari setiap orang yang ditemuinya. Menjadi seorang alim ulama/Kyai satu-satunya di dunia yang bergelar Syeikh langsung dari Mekkah semenjak umur 13 tahun, (masih sangat muda/akil balik) dan ia sudah memiliki pondok pesantren beraliran Tarekat di beberapa negara semenjak itu. Satrio Piningit juga memiliki sejarah yang panjang dengan kelompok kaum Nasrani dan berkerabat dengan semua pemuka agama termasuk agama Buddha dan Hindu di berbagai negara di dunia. Menguasai ilmu Ki Ageng Selo yang bisa memerintahkan hujan dan petir, memiliki senjata Trisulaweda yang asli dan sangat sakti. Banyak politikus yang memberi gelar “Sarkub” kepadanya. Sarkub adalah Sarjana Kuburan, karena ia juga merupakan ketua musafir seluruh Indonesia.


Masalah rupa atau perawakannya, dia sangatlah manis dan elok dipandang, senyumnya sering menggoda dan genit. Ada 2 tahi lalat di pipi kanannya dan alisnya sangat tebal hitam seperti khas orang-orang dari mongol. Rambutnya ikal dan tak pernah dibuat panjang ketika dewasa, karena masa kecilnya ia selalu memanjangkan rambutnya. Tutur bahasanya sangat halus dan perasaannya sangat peka. Sosok yang sangat religius tapi membumi, memblusuk kemana-mana tanpa segan duduk di depan warung kopi, duduk di belakang mobil yang anda parkir atau sekedar lesehan di bawah pohon beringin yang rindang. Tingginya kurang lebih 165 cm dan aura wajahnya sangat bersih putih bagaikan orang yang habis berwudhu. Usianya 33 tahun saat terjadinya pilpres 2014. Sering mengenakan sarung kemanapun ia pergi, atau hanya mengenakan celana bahan berwarna hitam yang terlihat kuno sekali. Bentuk tubuhnya sering menyesuaikan, terkadang jika habis berpuasa berbulan-bulan, ia tampak agak kurus. Semoga dengan kemunculan sosok Satrio Piningit sejati dari Pati akan memberikan siraman hujan yang menyejukan di saat kemarau panjang melanda negeri ini. Dukung dan mendekatlah padanya jika anda suatu hari berjumpa dengannya di jalan-jalan raya ibukota Jakarta atau kebetulan mampir ziarah di sebuah makam terpencil di kota-kota tua……

Wassalamualaikum wr wb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun