Mohon tunggu...
Mariya Luthfiana
Mariya Luthfiana Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Literasi, Pengamat dan Aktivis Pendidikan

Kehidupan adalah sekolah sebenarnya

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Heroik! TNI-Polri Berhasil Selamatkan Puluhan Sandera KKB

10 Februari 2023   08:34 Diperbarui: 10 Februari 2023   08:39 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Heroik! TNI-Polri Berhasil Selamatkan Puluhan Nyawa

Sungguh di luar nalar tindakan keji Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). KKB pimpinan Egianus Kogoya ini menyandera 15 warga negara Indonesia (WNI) dan membakar pesawat Susi Air, di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua pegunungan, Selasa (7/2) lalu.

KKB mengklaim bahwa 15 awak pesawat tersebut sebagai intelejen. Padahal mereka adalah pekerja yang sedang membangun puskesmas.

Seperti dilansir Kompas.TV, hal dikonfirmasi oleh Irjen Fakhri menyatakan bahwa KKB melakukan aksi pembakaran dan menyendera pilot Susi Air warga Selandia Baru serta 15 awak penumpang.

Untungnya, TNI dan Polri berhasil mengevakuasi lima penumpang pesawat Susi Air dan 15 pekerja gedung puskesmas di Nduga Papua. Meraka dalam keadaan selamat.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan bahwa proses evakuasi dilakukan dengan melakukan penembakan oleh aparat gabungan TNI-Polri menggunakan helikopter.

Sementara untuk pilot pesawat Susu Air, yakni captain Philip Mark Merhntens, belum ada keterangan lebih lanjut dan masih melakukan pencarian.

Tindakan keji yang dilakukan KKB terhadap warga sipil merupakan tindakan yang kesekian kalinya. Bahkan kerapkali sangat merugikan masyarakat terkait seperti masyarakat Kabupaten Nduga.

KKB menyekap 15 pekerja bangunan yang sebenarnya untuk membangun puskesmas. Hakikat pembangunan puskesmas adalah untuk membangun fasilitas kesehatan untuk warga Nduga sendiri.

Namun apa yang diterima para pekerja tersebut? Mereka justru mendapat intimidasi dan teror. Jika kelompok tersebut waras dan mengutamakan kebaikan Papua, mestinya para pekerja disambut dengan baik.  

Keberadaan KKB menciptakan kemadaratan di tengah masyarakat. Bahkan beberapa waktu lalu, mereka melakukan hal keji di luar nalar. Menyerang nyawa warga sipil dari kalangan agamawan, perawat, pedagang, anak kecil, dan perempuan.

Selain itu, kerapkali merusak dan membakar fasilitas umum yang sejatinya sarana dan prasarana tersebut untuk warga Papua.

Kelakuan mereka tidak bisa ditolerir. Pemerintah harus berani dan lebih tegas menghadapi kelompok kriminal bersenjata yang terus meneror warga sipil.

Membuka dialog selebar-lebarnya dengan KKB bisa menjadi opsi utama. Mencari win-win solution yang dapat memberi jaminan keamanan dan keselamatan bagi warga sipil Nduga khususnya, warga Papua  pada umumnya.

Kendati demikian, gelagat KKB sulit dipegang. Meski ada mitigasi yang juga memberi jaminan keselamatan nyawa bagi aparat keamanan yang bertugas. Sudah terlalu banyak nyawa berguguran akibat konflik tak berkesudahan di tanah Cenderawasih.

Pemerintah pusat harus segera bersikap. Tak bisa tindakan KKB dianggap kriminal biasa. Pemerintah harus bertindak luar biasa  

     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun