Mohon tunggu...
Mariya Luthfiana
Mariya Luthfiana Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Literasi, Pengamat dan Aktivis Pendidikan

Kehidupan adalah sekolah sebenarnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendirian Universitas Internasional Papua Bukti Terbaru Komitmen Jokowi Tingkatkan SDM Papua

16 Februari 2022   12:48 Diperbarui: 16 Februari 2022   13:05 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama kepemimpinan Presiden Jokowi, Papua menjadi pusat perhatian nasional. Percepatan pembangunan infrastruktur sedemikian rupa sehingga proses perpindahan logistik barang dan jasa lebih cepat dan mudah. Penyesuaian harga bahan-bahan dan kebutuhan pokok lainnya dapat ditekan.

Presiden Jokowi melihat bahwa kesenjangan akses dan fasilitas infrastruktur harus dikebut. Tak ayal pembangungan infrastrtuktur secara ekstensif dilakukan di luar Pulau Jawa, termasuk Papua. Kebijakan ini perlu ditempuh jika ingin memangkas kesenjangan tersebut meski dengan budget yang cukup fantastis.   

Begitupun pembangunan sumber daya manusia (SDM) Papua menjadi concern Presiden Jokowi. Yang terbaru adalah pendirian Universitas International Papua (UIP), bukti komitmen Presiden Jokowi memajukan Papua. Upaya meningkatkan kehidupan masyarakat Papua juga terlihat melalui peningkatan alokasi Dana Otonomi Khusus.

Semula 2 persen menjadi 2,25 persen dari plafon Dana Alokasi Umum (DAU) Nasional. DAU nasional pada tahun 2022 dianggarkan mencapai Rp 378 triliun, sehingga Dana Otsus Papua mencapai sekitar Rp 8,5 triliun. Naik 12,6 persen dibandingkan outlook APBN 2021 sebesar Rp 7,6 triliun. 

Dari 2,25 persen plafon DAU Nasional tersebut, sebanyak 1 persen diantaranya dialokasikan untuk pembangunan, pemeliharaan, dan pelaksanaan pelayanan publik. Sedangkan 1,25 persen lainnya ditujukan untuk pendanaan pendidikan.

Tidak ada lagi investasi jangka panjang yang memiliki pengaruh yang besar pada peradaban kescuali dari pendidikan. Pendidikan menjadi alat rekayasa masa depan yang paling ampuh. Pendirian UIP diharapkan menjadi jawaban membangun manusia Papua yang berbudaya dan berkarakter serta berwawasan luas. 

Apalagi Indonesia menghadapi bonus demografi 2030. Usia produktif masyarakat Indonesia, yang didominasi angkatan milenial akan lebih banyak sehingga harus dipersiapkan secara matang.

Universitas Internasional Papua memiliki dua fakultas unggulan yakni fakultas sains dan teknologi dan keguruan dan ilmu pendidikan. Serta dilengkapi fasilitas pusat riset bertaraf internasional yang sangat menunjang pembelajaran mahasiswa. Karena itu, pembangunan Universitas internasional pertama di Papua ini patut diapresiasi mengingat Yayasan Mega Edukasi Papua (MEP) yang menaungi universitas ini telah melakukan efford yang sungguh-sungguh dan serius.

Saat soft launching UIP, optimisme memancar dari Staf Khusus Presiden, Billy Mambrasar. Dia menyebut bahwa Universitas Internasional Papua akan menjadi "Harvard-nya" Indonesia. 

"Kehadiran Universitas Internasional Papua, memberikan angin segar bagi sektor pendidikan, khususnya pendidikan tinggi di Tanah Papua. Hal ini tentu saja mendukung pemerintah pusat dalam mewujudkan Inpres No. 9 tahun 2020. Pada presentasi pengenalan profil kampus dalam acara tadi, saya optimis bahwa universitas ini bisa menjadi 'Harvard' di Indonesia," ungkap Billy.

Pernyataan Billy  ini bukan bualan belaka dan cukup beralasan. Jika dikelola secara profesional dan serius, Universitas Internasional Papua terletak di pulau yang berdekatan dengan negara-negara seperti Australia, Selandia Baru, Papua Nugini, dan negara lainnya. Hal itu membuat Universitas Internasional Papua menjadi daya tarik tersendiri.

Sebagaimana disampaikan oleh Pendiri dan Pembina Yayasan Mega Edukasi Papua (MEP), Samuel Tabuni bahwa para dosen dan civitas akademika UIP akan banyak melibatkan kader terbaik Papua dan dari luar negeri sesuai kapasitas dan spesialisasi keilmuan yang dimiliki. 

Maka dari itu, optimisme Billy akan menjadi nyata jika kampus ini akan menyumbangkan sumber daya manusia berkualitas unggul yang akan memajukan Tanah Papua dan juga membantu Indonesia dalam mengejar bonus demografi di tahun 2030 dan Indonesia Emas 2045. From Papua, by Papuans, to the World.

*Penulis adalah pegiat literasi dan pengamat pendidikan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun