Mohon tunggu...
Nyai Duesseldorf
Nyai Duesseldorf Mohon Tunggu... -

Nyai Duesseldorf a.k.a Zev. Web Designer, Pekerja IT dan Penulis. Bukunya yang sudah terbit: Elle Eleanor (Nominasi Kla Award 2009) dan Antologi Puisi & Cerpen 24 Sauh (Masuk MURI).

Selanjutnya

Tutup

Politik

DenSusNo (Densus dan Susno)

16 Mei 2010   01:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:11 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Indonesia, musim durian lewatlah sudah, berganti musim Densus dan Susno. Musim Century sempat ramai, tapi perpindahannya cukup cepat, berpindah menjadi  musim Sri Mulyani. Sekarang, berpindah lagi ke musim Teroris. Hmm, saya jadi berpikir, apakah memang kasus itu lahir untuk di selesaikan kelakuannya, atau untuk di-meetingkan bagaimana cara melenyapkannya? Yang jelas, walau hukum beneran ga bisa tegak, masih ada hukum rakyat. Saat rakyat tergerak, siapa yang bisa meredam? Ingat kasus koin Prita? Rakyat tanpa dikomando, tergerak sendiri. Dan hasilnya, dahsyat. Menurut saya yang tak pandai berpolitik, rakyat itu tak usahlah di bodohi, karena rakyat cukup pintar untuk menilai. Kasus Susno yang di giring ke penjara, kasus Densus yang nge-dor teroris, kasus Century yang ga selesai-selesai, kasus Trisakti yang sudah lewat lebih dari 10 tahun, semua berlalu seperti tiupan angin..  Kita sebagai rakyat tinggal menonton bagaimana akhir ceritanya, happy end atau tidak. Duhai dunia.. apakah benar adalah sebuah panggung sandiwara? Kalau iya, siapa sutradaranya? Andai sutradara itu ada, tolonglah saya memohon, KEMBALIKAN CITRA NEGARA INI KEPADA PANCASILA. Yang bukan hanya terucap di mulut saja, TETAPI JUGA TERUKIR DI HATI. Dimana saat mulut bicara, nurani juga bicara. Apakah permohonan saya ini mewah? Kurasa tidak.Melihta kondisi negara kita, saran saya sih: Berjalanlah di rel legalitas jika tak ingin si"Susno"kan!! PS: Image saya ambil dari http://kabarnet.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun