Mohon tunggu...
Nyai Duesseldorf
Nyai Duesseldorf Mohon Tunggu... -

Nyai Duesseldorf a.k.a Zev. Web Designer, Pekerja IT dan Penulis. Bukunya yang sudah terbit: Elle Eleanor (Nominasi Kla Award 2009) dan Antologi Puisi & Cerpen 24 Sauh (Masuk MURI).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Sex Lelaki Itu Seperti Matahari...

14 Mei 2010   04:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:13 2879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_140866" align="alignright" width="298" caption="Ilustrasi/Admin (shutterstock.com)"][/caption] Selalu bersinar setiap hari. Sedang sex wanita seperti bulan, ada kalanya sabit atau purnama. Dalam hal sex, lelaki memang siap tempur setiap saat, sementara wanita ada satu minggu "toko terpaksa ditutup". Bagaimana menyiasatinya? Keinginan sex yang tak tersalurkan bisa membuat kepala pusing. Uring-uringan dll. Sementara saat wanita mengalami masa PMS (Palang Merah), juga tak bisa difungsikan seperti biasa. Untuk membina hubungan sex yang harmonis, kita bisa mengambil jalan tengah. Beri kepuasan pada lelaki dengan cara lain, jika kita sudah sama2 dewasa tentu mengerti yang saya maksud, bukan? Bukan.... Ada banyak cara untuk pergi ke Roma. Lelaki pun suka dengan variasi di luar kebiasaan. So? Walau wanita lagi PMS, usahakan agar suami tetap terpenuhui kebutuhannya. Simple, right? Mengapa saya menyarankan untuk memenuhi kebutuhan lelaki? Karena sudah tipikal lelaki memang suka dimanja. Lelaki itu senang diperhatikan, didengarkan, dituruti keinginannya. Saat semua terpenuhi, dia tak akan macem2. Kalaupun setelah kita lakukan yang terbaik dia masih "nakal" di luar, siapkan saja pentungan karet.. wkwkwk.. Untuk lelaki, hargai jugalah keinginan istri. Istri itu suka dibelai, disayang, tak hanya harus grasa grusu. Justru kepuasan wanita terletak pada prosesnya. Ada yang krucuk krucuk dikit lalu finish. Wahh, dimana letak keindahannya? Sex itu terlahir untuk dinikmati, dijadikan sakral dan agung. Sex liar juga why not? Selama keduanya menikmati ya gpp. Selama saling suka, go ahead! Kalau maksakan kehendak, itu memperkosa namanya, ya ga betul. So.. ga ada alasan untuk mencari sex di luar, jika di dalam sudah terpenuhi. Enjoy!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun