Mohon tunggu...
Nuke Patrianagara
Nuke Patrianagara Mohon Tunggu... Freelancer - cerah, ceria, cetar membahana

rasa optimis adalah kunci

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Apakah Drone Akan Menggantikan Peran Pak Hendar?

20 Desember 2019   17:22 Diperbarui: 20 Desember 2019   17:26 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Perburuan HARBOLNAS | Dokpri

Telepon kantor bolak-balik berdering dari orang yang sama yaitu suara kurir nan jauh disana menanyakan alamat lengkap yang akan dikirim barangnya, alamatnya lengkap tapi nomor rumahnya tidak berurutan, saat urutan teratur juga benar, nomor yang dituju terpotong jalan dan nama jalannya sudah berganti tidak seperti yang tercantum alamat penerima, di saluran telepon lain ada calon penerima barang yang marah-marah karena barangnya tidak tahu nyangkut dimana, berkali-kali menyampaikan keluhan tidak cepat ditanggapi, orang kantor sibuk memeriksa manifest barang tersebut dibawa siapa, lalu saat briefing pagi hari sebelum kurir berangkat mengirim surat dan barang, pada ngumpul didepan peta atau pinjam buku peta yang lengkap sampai ke jalan terkecil alias gang, biasanya ini untuk memastikan alamat yang dituju tidak salah jalan, drama itu terjadi sekitar 15 tahun yang lalu saat masih aktif bekerja di perusahaan logistik, ada beberapa tahapan masih menggunakan manual tanpa bantuan teknologi.

Kecepatan kemajuan teknologi begitu pesat, rasanya secepat kedipan mata, hampir setiap hari ada penemuan baru, belum mulai belajar yang satu, sudah muncul teknologi baru lainnya, contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah telepon genggam, serangan iklan diberbagai media dengan berbagai merk dan teknologi terbaru yang mereka tawarkan, dengan layar sebesar telapak tangan tapi bisa mencari dan menemukan yang kita perlukan sampai pelosok dunia. 

Perkembangan teknologi tidak bisa kita hentikan tapi kita bisa berusaha mengkolaborasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari kita tidak bisa lepas dengan kemudahan mendapatkan informasi dari segala penjuru,  tulisan atau penyebutan Era Industri 4.0 semakin santer terdengar, tulisan tersebar di berbagai platform, ini adalah era terbaru saat ini, setelah tahap-tahap sebelumnya telah melewati masa kejayaannya. Era Industri atau lebih dikenal dengan Revolusi Industri yaitu perubahan besar dan radikal terhadap cara manusia memproduksi barang.

Tahun 1764 seorang James Watt (19 January 1736 -- 25 Agustus 1819) menemukan mesin uap dan ini menjadi titik dimulainya revolusi industri, dunia bagai dibuka matanya bahwa tenaga manusia pelan tapi pasti bisa digantikan mesin, era ini bisa disebut dengan Revolusi Industri 1.0.  Tahapan berikutnya ditandai dengan produksi masal yang masuk dalam Revolusi Industri 2.0, Revolusi Industri 3.0 kita melihat revolusi digital yang begitu pesat, sampailah kita saat ini pada tahap Era Industri 4.0, yang tidak bisa lepas dari kuping kita seperti computer dan robot, internet of things, big data, dan machine learning & artificial intelegence (kecerdasan buatan).

Yang patut digarisbawahi revolusi industry 4.0 lahirnya Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan, saat tenaga manusia mulai pamit, fungsinya digantikan oleh mesin dan teknologi, padahal isi pidato Presiden Jokowi saat pelantikannya bahwa Indonesia akan mengalami bonus demografi tahun 2030 bahwa jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar di banding penduduk usia tidak produktif (berusiabdibawah 15 tahun dan diatas 64 tahun) , dikutip dari www.liputan6.com 20 Oktober 2019 . kita semua harus mempersiapkan sumber saya manusia yang unggul, berdaya saing tinggi, yang mampu mengambil kesempatan dari kemajuan teknologi. Sumber daya manusia kita seandainya kalah bersaing akan menjadi beban negara, begitupun sebaliknya saat mampu menjawab tantangan itu Indonesia akan menjadi negara maju di dunia.

Kemajuan teknologi bagai dua mata pisau dunia e-commerce atau perdagangan elektronik kehadirannya sangat mengejutkan para pemilik toko retail seperti di pusat-pusat pertokoan yang omsetnya menurun, karena para konsumen memasuki abad mager alias malas gerak, seperti ibu rumah tangga ataupun para pekerja kantoran bisa memujudkan semua keinginan memiliki barang bahkan pesan makanan lewat layar telepon genggam dan gawai lainnya, semua bisa terlaksana hanya dengan duduk di sofa atau depan meja kerja bahkan didalam kamar kecil.

Berkembangnya dunia perdagangan elektronik alias e-commerce melahirkan berkah dan  persaingan sengit dunia logistik, saling berlomba menjadi yang terdepan dan tercepat sehingga konsumen terpuaskan, J&T Express hadir menjadi sahabat bagi para pengguna jasanya.  Pada ajang kopi darat blogger dan netizen terbesar se-Indonesia yaitu Kompasianival yang tahun ini diselenggarakan pada 23 November 2019 di One Bell Park Mall Jakarta Selatan, J&T Express hadir menjadi bagian dari pengisi acara dengan menghadirkan Ervan Sugino (Event & Partnership J&T Express) mengambil tema "Deliver the Content Across Indonesia", Mas Ervan menerangkan bagaimana J&T hadir dan memberikan pelayanan prima ke seluruh pelosok Nusantara, diperlihatkan bagaimana J&T Express menjajal jalan terjal, menyebrangi lautan, menembus awan di langit mengirimkan pesanan kepada para pelanggannya, karena kemajuan teknologi pula pihak J&T Express memanfaatkan kekuatan media sosial, bahkan sampai media sosial podcast pun menjadi bagian untuk memuaskan pelanggannya, baik untuk menginformasikan produknya sampai menangani keluhan pelanggan.

Tanggal cantik yang tertera di kalender yang nempel ditembok maupun digital tidak hanya dipilih untuk tanggal pernikahan, kelahiran dengan operasi atau peluncuran produk tapi hari H pestanya para platform belanja daring yang lebih kita kenal dengan `HARBOLNAS (Hari Belanja Online Nasional), hari belanja ini sangat berimbas positif untuk perusahaan logistik begitu juga dengan J&T Express, dikutip dari media online antaranews.com Selasa, 17 Desember 2019 "J&T Express kirim 10 juta paket saat Harbolnas 12.12", naik empat kali lipat dari tahun lalu (2018) menurut CEO J&T Express Robin Lo.  Ini menjadi berita positif buat geliat perekonomian bangsa, semua bergerak dan berdaya, platform belanja daring bermitra dengan ratusan bahkan ribuan perusahaan maupun perorangan memperkenalkan dan menjual produknya sesuai dengan tagline J&T Express yaitu "Express Your Online Business"

Salah satu yang memanfaatkan moment harbolnas ini adalah suami saya sendiri, punya hobi ngoprek barang elektronik dan mengumpulkan pernak-pernik lucu, saat tanggal cantik tidak pernah lepas dari gawai ditangan karena kadang muncul tiba-tiba penawaran menarik dari platform belanja daring, sepertinya sangat bahagia saat barang yang didapat sesuai keinginan dengan potongan harga yang lumayan. Barang sudah dipilih, saatnya memilih jasa pengiriman yang terpercaya, J&T Express menjadi prioritas utama, pilihan akan jatuh ke jasa pengiriman yang lain apabila memang J&T tidak bekerja sama dengan pengguna platform belanja daring dan mitranya.

Kami cukup puas dengan pelayananan J&T Express, barang datang sesuai dengan yang dijanjikan bahkan lebih cepat, sekalipun itu terlambat bukan datang dari pihak J&T Expressnya tapi dari pihak penjual yang terlambat melakukan pengiriman, yang semakin membuat bahagia beberapa mitra platform belanja daring membebaskan ongkos kirim apabila menggunakan J&T Express, bagaimana tidak menjadi pilihan jasa pengiriman terdepan.

Hasil Perburuan HARBOLNAS | Dokpri
Hasil Perburuan HARBOLNAS | Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun