Mohon tunggu...
Nuke Patrianagara
Nuke Patrianagara Mohon Tunggu... Freelancer - cerah, ceria, cetar membahana

rasa optimis adalah kunci

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menikmati Sajian Kuliner Indonesia di Festival Jajanan Bango 2018

21 April 2018   10:00 Diperbarui: 21 April 2018   11:31 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Didalam panci yang besar tulang-tulang kaki sapi bergelimpangan, berdesakan, kuah kaldunya dengan riak-riak minyak bergoyang seperti menari ombak.

Kuah yang mengepulkan uap panas, wangi semerbak sop sumsum menggelitik hidung, saat sedotan menarik sumsum masuk ke mulut, enak banget gila, lalu dagingnya juga empuk, tidak lupa kucuran jeruk nipis dan sesendok sambal, surga dunia banget, sampai lupa suami minta geser tempat duduk.

Otak-otak sidia

g-a-8wpx-5adaa813bde57571c676b9a2.jpg
g-a-8wpx-5adaa813bde57571c676b9a2.jpg
Sebungkus otak-otak sering menjadi pemicu perang saudara antara saya dan kakak, ibu hanya beli sebungkus isinya 4 buah otak-otak yang satunya sebesar jari manis, bagi kami rebutan itu terus berlangsung sampai sekarang, mau beli sebungkus isi empat atau sekardus isi 50 buah tetap aja rebutan, hanya personil rebutannya nambah, antara  saya, suami, kakak, kakak ipar dan ponakan. Menikmati otak-otak tidak cukup hanya satu buah, paling sedikit sepuluh baru puas, itupun kalau tidak ada menu lain yang antri, jangan sampai perutnya serasa mau meledak.

Otak-otak Sidia satu bungkus kecilnya lumayan padat, tidak seperti otak-otak lainnya, bumbunya yang membuat perpaduan tepat kala bertemu di mulut, juga tidak pelit. Saat otak-otaknya sudah habis, bumbu masih ada, kebetulan di rumah ada nasi kuning, kakak ipar dengan bebas menumpahkan bumbunya di atas nasi kuning, kita pada bengong, kok bumbu otak-otak bukannya sambal naskun, santai saja menikmatinya, tumben sambal nasi kuningnya enak dan menyegarkan, kita pada tertawa itu bukan sambal nasi kuning tapi sisa sambal otak-otak sidia, ternyata cocok juga untuk sambal nasi kuning.

Otak-otak bagian dari penganan berbahan ikan, selamat saya di FJB 2018 ini makan ikan, tidak akan ditenggelamkan oleh Bu Susi Pudjiastuti Menteri Kelautan dan Perikanan.  Dengan garis pantai no 3 terpanjang di dunia, laut yang sangat luas, pengembangan panganan berbahan dasar ikan harusnya menjadi raja di negeri sendiri.

Klappertaart online

dokpri
dokpri
Ingat mamih di rumah yang menyenangi penganan manis berasal dari tanah Manado bernama klappertaart, taburan kismis dan bubuk kayumanis sangat cantik menghiasi atas penganan ini. Sendokan pertama mendarat di mulut, tahan sebentar untuk menikmati teksturnya, aduh ini enaknya juara, lumer dimulut tanpa mengurangi tekstur rasa potongan kelapa mudanya. Baru sesendok langsung direbut sama ponakan, enak banget kata mereka.

Makanan-makanan khas daerah ini tidak kalah enaknya dengan makanan impor yang menurut generasi milenial adalah makanan kekinian. Padahal dengan memajukan usaha makanan khas daerah yang berada di Indonesialah yang sepantasnya di sebut kekinian, karena mereka tidak lupa akan darimana mereka berasal.

 Semua makanan diatas masih sangat enak dinikmati saat dibekal ke rumah, biasanya tidak semua bisa dinikmati dirumah, makan langsung di tempat lebih enak.  Berarti pilihan panitia tidak salah, dengan pilihan menu yang ada, kalau perut sudah tidak berkompromi, bawa ke rumah bukan pilihan salah.

Tahun ini Festival Jajanan Bango menyambangi dua kota yaitu Jakarta dan Makasar, kenapa hanya dua kota? bumi nusantara ini sangat luas dengan ribuan ragam kuliner, bisa kita lihat dan rasakan soto, seperti terlihat di galery bango, jejeran penjelasan soto dari berbagai daerah, bahkan sampai disediakan khusus kampung soto. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun