Melihat konsep-konsep pemikiran orang-orang tersebut yang menyebutkan bahwa umat Islam tidak harus selalu berpegang teguh pada interpretasi salafis dan interpretasi konserfatif islam sendiri, akan tetapi bentuk atau menjadi seorang muslim juga perlu ditunjukkan dengan beberapa cara seperti jihad yang kemudian malah menjadi sebuah teror seperti yang terjadi di gereja katedral makassar kemarin dan juga aksi teror-teror sebelumnya yang pernah kita ketahui.
Sebagai bangsa yang berpendidikan, tidak sepatutnya kita memiliki konsep berpikir yang seperti dilakukan oleh gologan-golongan teroris tersebut. Karena untuk menjadi dan mewujudkan sikap Nasionalisme sendiri tentu banyak cara dan metode yang bisa kita lakukan, sehingga wujudd nasionalisme kita selaku bangsa Indonesia tidak berujung perpecahan dan penyesalan diakhir nanti tentunya.Â
Selain itu sebagai anak muda seharusnya kita cukup dengan menjadi seseorang yang berjiwa nasionalisme saja, tidak perlu menyandang sikap-sikap seperti Feodalisme atau membanding-bandingkan, anarki dan radkal yang cenderung mengancam orang lain atau saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H