Hari ini, bangsa Indonesia merayakan Idul Fitri. Yups, momen yang kini tak sebatas umat Islam saja yang merayakan. Seperti tahun-tahun sebelumnya tentu saja.
Meski sempat terjadi sedikit 'keresahan'. Saat pemerintah Kerajaan Saudi Arabia (KSA) mengumumkan akhir Ramadhan. KSA 'mendahului' Indonesia. Beridulfitri pada Selasa, 4 Juni 2019. Sementara lewat sidang isbath, pemerintah menyatakan bahwa Idul Fitri jatuh pada Rabu, 5 Mei 2019.
Ada salah seorang anggota grup WA kami yang nyeletuk, "Gakpapa lah. Mereka (KSA) kan tidak merayakan lebaran. Jadi, gak perlu menyiapkan opor ayam."
Lalu beragam komentar bermunculan. Mulai dari yang pro sampai yang kontra. Tentang bagaimana umat Islam menyikapiperbedaan tersebut. Tentang dalil yang manakah seharusnya yang diikuti.
Pun saat saya berdiskusi dengan isteri saya. Kebetulan untuk ilmu perbintangan (falakh). Dia memang jagonya. Semenjak zaman kuliah di IAIN (sekarang UIN).Â
Intinya, perbedaan itu ternyata harus dikelola. Kalau dikelola dengan baik. Hasilnya bisa baik. Demikian juga sebaliknya.
Kebetulan juga pas nyambung dengan khatib shalat Id pagi ini. Beliau menyampaikan bahwa negara tergantung pemimpinnya. Bila pemimpin bisa mengelola potensi perbedaan itu. Maka hasilnya akan dahsyat. Sebaliknya, bila pemimpin gagal mengelolanya. Maka potensi kerusakan juga akan dahsyat.
Beliau gambarkan tentang kondisi sosial kekinian. Dimana media sosial seolah sudah mengambil alih peran keluarga. Tak terlihat lagi mana anak kecil. Atau mereka yang sudah dewasa.
Norma dan etika seolah tak lagi memiliki sekat. Sopan-santun seolah tinggal wacana. Sumpah-serapah, hujatan, dan ujaran kebencian seolah sudah biasa. Sangat memprihatinkan.
Kecepatan interaksi di medos. Seringkali melibihi kecepatan untuk berpikir. Pun saat bulan Ramadhan sedang berlangsung. Yang seharusnya ramah menjadi marah. Yang seharusnya mendamaikan malah memecah.
Inilah yang menjadi pekerjaan rumah kita semua. Bagaimana kita mengoreksi diri kita sendiri. Keluarga, lingkungan, serta masyarakat di sekitar kita. Sudahkah kita memberi andil dalam bermedsos yang baik?