Cerita oli mesin, mau tak mau harus berbagi pengalaman dulu nih. Burhubung ada 4 motor di rumah, maka cerita si Blacky pasti lebih asoy. Blacky itu julukan motor Vario 110 cc standar, edisi produksi pertama tahun 2006. Tepatnya edisi Desember 2016. Jadi hampir 9 tahun sudah dia menemani perjalanan keluarga saya. Tak terhitung lagi berapa ratus ribu kilo meter perjalanan bersamanya.
Tercatat 3 kali ganti kabel speedometer. Sampai terakhir karena sudah beberapa kali melewati angka keramat '00000'speedo meter, akhirnya saya biarkan mati. Toh, nanti kalau saya pasang lagi, pasti akan mati lagi. Maklum, dengan si blacky itu perjalanan keliling kota atau provinsi seringkali saya jalani. Sementara perjalanan Mojokerto-Jogjakarta PP, hampir rutin saya jalani 2 bulan sekali. Maklum, naik motor adalah hobi saya sejak SMA.
Bersama di Blacky ini pula, perjalanan ke 6Â provinsi pernah saya jalani: Jatim, Jateng, Jabar, DIY, Bali, dan NTB. Trek model apapun pernah saya lewati. Jalan aspal, makadam, tanah, bahkan jalan menanjak berbatuan pun dia lalap. Tentu semua itu tak akan lancar jika tak didukung kondisi sepeda motor yang prima. Utamanya mesin sebagai sumber tenaga yang menggerakkan roda.
Nah, untuk menjaga kebugaran mesin, ada SATU RAHASIA agar MESIN TETAP PRIMA. Mau tahu?
- Sangat tepat untuk motor matik yang membutuhkan oli mesin yang tak terlalu encer.
- Cocok untuk mesin motor matik yang sering melakukan perjalanan jauh atau membawa banyak beban. (Ini saya banget lho.)
- Zat aditif Heat Protection Formula membuat mesin tidak cepat panas dan suara mesin menjadi lebih halus.
Satu lagi keunggulan yang pernah saya alami. Tapi untuk yang ini sebaiknya jangan dicoba di rumah (ups...kayak sulap). Di Buku Servis tertulis: 4000 km / 4 bulan oli harus diganti. Tapi yang terjadi adalah, istri saya mengganti oli pada setelah 5000 km. Kebetulan saat itu saya tidak bisa mengecek. Sebab pekerjaan mengharuskan saya tidak bisa pulang sampai 5 bulan.Â
Terus terang, saat itu hati saya cukup kacau. Apalagi urusan ganti-mengganti oli, istri tercinta tinggal terima beres. Maka, langsung saya mengontal mekanik bengkel untuk mengambil si Blacky. Kebetulan tempat servis rutin tersebut adalah langganan untuk motor matik saya. Setelah selesai servis plus ganti oli ternyata menurut mekanik tersebut baik-baik saja.
"Olinya lumayan keruh, Mas," demikian kata sang mekanik. Ya mesti saja, batin saya. Namun tidak ada masalah yang serius. Hanya cukup mengganti ban belakang saja. Kejadian tersebut kami alami sekitar Maret 2008. Duh, saya tak membayangkan jika menggunakan oli selain Oil Federal.Â
Lha kalau Divisi Roda Dua PT Federal Karyatama, pabrikan oil Federal mau membuat Endurance Journey 4000 km, boleh pakai motor saya lho. Apalagi kalau sekalian dengan pemiliknya, alias saya sendiri. He...he...he...serius lho ini.Â
Melihat keunggulan yang dimiliki oleh oleh Federal seperti yang saya gunakan, pasti ada pertanyaan, "Bagaimana oli untuk kendaraan yang lain?"
Ho...ho...ho...santai saja. Semua pasti kebagian. Cukup dengan menekan tulisan ini, Anda bisa memilih jenis oli Federal apa yang paling cocok dengan kendaraan Anda. Lengkap dengan keunggulan-keunggulan apa yang ditawarkan. Dan semuanya itu dapat diperoleh dengan harga yang sangat terjangkau.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H