[caption id="attachment_327327" align="aligncenter" width="465" caption="Berangkat pagi dari Bentara Budaya Jakarta."][/caption]
Badan lelah setelah perjalanan jauh. Tak menyurutkan tekad untuk bisa hadir tepat waktu. Alhamdulillah, tepat pukul 04.45 Wib sampai juga di gedung Kompas. Setelah shalat Shubuh di mushola langsung aku menuju Bentara Budaya Jakarta. Kebetulan satu komplek dengan Kompas Gramedia Grup.
Masih sepi memang. Sabtu (20/9) pagi, hanya terlihat sekuriti berlalu-lalang. Lainnya adalah para pedagang yang sedang menyiapkan lapaknya. Sementara saya bisa sampai di sini tak lepas dari kebaikan Rahab Ganendra. Dengan senang hati memandu saya sejak dari Bandung.
Yups, demi acara Nangkring dan Test Ride Yamaha R25 ini perjalanan Surabaya-Jakarta saya tempuh. Sekalian untuk menyambung silaturrahim, saya pun mampir ke Bandung dulu. Pengalaman pertama nangkring Kompasiana di Jakarta. Setelah sebelumnya pernah dibuat kecewa. Sudah mendaftar, nama dipublish, tapi dapat konfirmasi kalau informasi salah. Padahal tiket Surabaya-Jakarta sudah di tangan. Dan...hanguslah akhirnya.
[caption id="attachment_327332" align="aligncenter" width="465" caption="Indahnya Jakarta di Sabtu pagi."]
Setelah menunggu sekitar 2 jam, kumpul juga para peserta test ride. Sekitar 20 peserta ditambah 4 orang panitia dari Kompasiana berangkatlah kami menggunakan mini bus. Pukul 07.10 Wib, kami beranjak memecah kesunyian jalanan ibu kota. Pemandangan cantik di kiri dan kanan dapat kami nikmati. Cukup indah juga Jakarta jika tak macet. Demikian gumamku dalam hati.
[caption id="attachment_327333" align="aligncenter" width="465" caption="Di sini lah nangkring plus tes ride bareng Yamaha."]
Tak sampai sejam, sampai juga kami di The Flavor Bliss, Alam Sutera Serpong Tangerang. Sudah terlihat beberapa tenda khas Yamaha. Kami pun kemudian menuruni bus. Seorang panitia memberitahukan bahwa di Warung Doel acara nangkring bareng dilaksanakan. Saya pun hanya ho'oh-ho'oh saja. Sebab kami memang tak diberitahukan run down acara sebelumnya.
[caption id="attachment_327334" align="aligncenter" width="465" caption="Nih, biang keroknya Yamaha R25."]
Setelah memasuki halaman parkir, tampaklah display beberapa motor Yamaha. Terlihat 3 varian Yamaha R25, sebuah motor gede Yamaha R6 dan matic jumbo Yamaha TMAX. Ini dia rupanya. Setelah saya lihat background bertuliskan 'Kompasiana Nangkring YZF R25 Test Ride'.
Tak sabar, kami pun berhamburan. Menyiapkan kamera masing-masing sebagai senjata pemungkas. Untuk 'menelanjangi' seluruh motor yang dipajang. Ada rasa asyik, penasaran, kagum melihat tongkrongan mereka. Sangat sporty banget termasuk matic gede Yamaha TMAX. Dengan mengusung mesin kapasitas 530 cc, dia tampak anggun dan luar biasa.
[caption id="attachment_327335" align="aligncenter" width="465" caption="Warung Si Doel pun jadi saksi."]
Nah, di Warung Doel ini lah acara nangkring bareng dilaksanakan. Warung pertama miliki H. Rano Karno. Saat ini menjadi Pejabat Gubernur Banten. Ketenaran lewat sinetron Si Doel Anak Sekolahan tak sia-siakan. Restoran khas Betawi ini pun ditampilkan utuh baik secara fisik bangunan hingga menu makanan khasnya. Semua 'berbau' khas Betawi.
Sungguh satu tempat eksotik yang layak dipilih memang. "Gila juga nih Kompasiana," gumamku dalam hati. Maklumlah, baru sekali ini juga tahu. Ternyata ada juga Si Doel yang dijadikan nama restoran. He....7x, dasar udik. Beruntung akhirnya terpilih menjadi salah seorang peserta nangkring Kompasiana
[caption id="attachment_327336" align="aligncenter" width="465" caption="Nangkring yang serius tapi santai."]
Sekitar pukul 09.30 Wib, akhirnya acara dimulai. Bertempat di lantai 2, ternyata sudah terlihat peserta lain. Rupanya acara ini juga dihadiri oleh berbagai komunitas pecinta motor. Sekitar 50 orang memenuhi ruangan yang disetting mirip ruang serba guna.
Tak berapa lama kemudian, muncullah pemandu acara atau MC. Mbak siapa gitu (maaf, saya lupa namanya). Tanpa ba bi bu, langsung nyerocos memancing suasana agar greget. Rupanya pancingan lewat game pun menemukan korbannya. Tiga orang (termasuk saya) diminta menulis kata 'Yamaha' dengan menggunakan kepala. Tak pelak, ruangan pun menjadi gaduh.
Beberapa saat, setelah mengenalkan kelompok peserta, panelis pun dihadirkan. Bapak Masykur, selaku Manager Marketing dan Bapak Ridwan dari Sales Division Yamaha tampil ke depan. Tampil pertama Pak Masykur yang menjelaskan bagaimana sepak terjang Yamaha terakhir ini di Indonesia. Termasuk mengapa akhirnya varian dengan kode 'R' itu 'dihidupkan' lagi. Yamaha R15 dan R25 pun dilepas ke pasar.
R-15 untuk penetrasi pasar otomotif yang mulai digeber mulai tahun 2013. Strategi ini dilakukan untuk re-born sporty, performance. Berangkat dari RX-King dengan 2 tak yang terganjal isu emisi CO. Ciri tetap di speed dan performance. Yamaha global muncul dengan R Series. Memasukkan CBU terlebih dahulu. Realibilty dan sporty dengan pangsa pasar tersendiri. R
Selanjutnya motor jantan sporty Yamaha R25 segera disusulkan. Di dropship di Indonesia dengan target di seluruh Indonesia. Diharapkan Yamaha R25 ini mampu menggebrak pasar motor sporty. Rupanya harapan tersebut tak bertepuk sebelah tangan. Di hari pertama penawaran online, berhasil memperoleh 2700 pesanan. Satu prestasi yang luar biasa tentunya.
Yamaha R25 ini berkapasitas mesin 250 cc ini adalah tunggangan warga Amerika dan Eropa sehari-hari. Maka tak menutup kemungkinan di Indonesia pun akan booming. Dan itu sudah dibuktikan.
Di sesi ini juga dibuka forum dialog. Tak pelak, banyak peserta yang berebut untuk bertanya. Namun mengingat waktu yang terbatas, hanya 6 penanya saja yang diberi kesempatan. Pertanyaan berkisar pada spesifikasi teknis dan bukti di lapangan. Termasuk kompatibel atau tidak dengan kondisi alam dan lalu lintas di Indonesia.
Jawaban pun diberikan secara tepat oleh Pak Masykur. Termasuk bagaimana Yamaha R25 didisain sedemikian rupa. Meski ada pelanggan yang berkeberatan dengan model 'belakang' yang kaku. Itu semua dilakukan untuk memenuhi uji disain internasional yang harus dipatuhi juga oleh Yamaha.
[caption id="attachment_327337" align="aligncenter" width="465" caption="Yamaha R25 sedang "]
Kemudian penjelasan lebih teknis 'dibedah' oleh Pak Ridwan. Berbagai kelebihan yang ditawarkan oleh Yamaha R25 dijelaskan secara gamblang. Termasuk membandingkan dengan kemampuan yang dimiliki kompetitornya. Hal itu tentu saja dimaksudkan untuk mendapatkan akurasi capaian terbaik. Sebab bagaimanapun, Yamaha R25 diharapkan mampu bersaing dengan 'harga wajar'.
Secara teknis global, R25 dikembangkan sesuai kebutuhan pemakai di Indonesia. Posisi yang tak capek serta manuver dan kecepatan yang mudah dikontrol. Konsumen premium menjadi sasaran lewat R-Shop yang dipilih dg kriteria tertentu. Tapi tetap saja seluruh kota di Indoensia akan dituju. Produk asesoris juga dibuat sebagai identitas khusus. Misal, helm Rossi yang diberikan kepada konsumen.
R-DNA Design element:
- Two eyed headlight / the predator eyes
- Mass forward silhoutte
- Up cuting tail section
- Highly Trained Athlete Body
- Aerodynamic
- Center positioned Air Duct
Setelah secara serius tapi santai mendengarkan paparan, tanya jawab pun dibuka kembali. Masih seperti kesempatan pertama. Penanya sangat antusis menanyakan 'kebenaran' informasi yang digeber slide demi slide. Tampak juga Kang Pepih Nugraha, Komandan Kompasiana yang serius menyimak.
[caption id="attachment_327338" align="aligncenter" width="465" caption="Safety first bagi pengendara "]
Kemudian acara pun diskors untuk istirahat, shalat dan makan siang di lantai 1. Selanjutnya sekitar pukul 12.45 Wib acara dimulai kembali. Kali ini materi safety riding disampaikan oleh pakarnya. Sebagai komitmen dari Yamaha kepada konsumennya, di beberapa kota juga diadakan pelatihan mengendara yang aman. Termasuk di dalamnya dengan membentuk Tim Pelatihan Safety Riding.
Mengenadarai motor  bukanlah faktor kendaraan saja. Manusia menjadi faktor paling penting. Sebab di tangan manusia inilah motor bisa menjadi aman atau tidak. Memngancam diri sendiri atau orang lain tidak. Materi cukup bermanfaat sebab disertakan pula beberapa slide tindakan salah saat berkendara.
[caption id="attachment_327339" align="aligncenter" width="465" caption="Test ride dan mencoba bermanuver dengan Yamaha R25."]
Acara berikutnya, adalah kesempatan yang ditunggu-tunggu itu. Maka dengan antusias seluruh peserta segera menyiapkan diri. Syukurlah, saya mendapatkan kesempatan gelombang pertama untuk menguji Yamaha R25. Terus terang, karena motor inilah saya hadir di acaranya Kompasiana Nangkring.
Setelah melengkapi diri dengan perlengkapan keselamatan, saya beranjak menuju motor yang tesrsedia. Warna hitam masih kosong. Kebetulan warna motor yang sangat saya sukai. 3 motor yang saya miliki semuanya dengan warna dominan hitam. Perlahan-lahan saya rasakan dudukan dan memaju mundurkan dengan pelan.
Pas giliran saya, tanpa pikir panjang langsung saya gas. Meliuk-liuk dengan nyaman dan ringan di rintangan pertama. Demikian juga di rintangan ke-dua. Putaran 34 derajat ke kiri atau kenan itu lah penyebabnya. Tanpa melebar jauh, saya dapat meliuk-liuk di pot jarak yang sempit. Jadi membayangkan jika motor ini berada dalam perjalanan yang macet.
[caption id="attachment_327340" align="aligncenter" width="465" caption="Buktikan spesifikasi teknis dengan menggeber di simulator LCD."]
Belum puas merasakan sensasi di jalan. Maklum, di lintasa parkir yang sempit, kami maksimal melaju pada gigi ke-dua. Kesempatan untuk merasakan akselarasi maksimal akhirnya saya dapatkan lewat motor sismulasi. Takjub dan heran saja, saat melihat display dashboard dengan hasil yang tertera di LCD. Woouuuww.... demikian saya setengah berteriak. Cuma butuh beberapa detik saja untuk mencapai kecepatan 140 km/jam pada gigi 5.
Lalu karena penasaran, saya mengulanginya kembali. Kali hasil lebih optimal malah  saya dapatkan. Ternyata spek teknis yang sudah dijelaskan tadi, memang benar-benar terjadi. Para teknisi pu menunjukkan kepada saya capaian yan terekam lewat LCD. Menurut mereka, saya bisa lebih bagus lagi jika terbiasa untuk simulasi.
"Ya wis mesti wae, Mas," demikian saya berkelakar dengan mereka.
[caption id="attachment_327341" align="aligncenter" width="465" caption="Yamaha TMAX, motor matic penuh sensasi."]
Rasa penasaran belum berakhir. Matic 'kebo' Yamaha TMAX yang konon harganya 200 jutaan pun saya coba. Mengusung mesin 530 cc, sangat lincah dikendarai saat melaju kencang. Termasuk saat dibuat meliuk-liuk bermanuver. Padahal body itu 'wahai' banget. Saya pun sempat ambruk saat salah langkah saat akan mundur parkir. Maklumlah, namanya juga kendaraan pinjam. Hi....7x
[caption id="attachment_327343" align="aligncenter" width="465" caption="Maaf sis, aku kehilangan kata-kata."]
[caption id="attachment_327344" align="aligncenter" width="451" caption="Yamaha R6 yang penuh pesona."]
Rupanya rasa penasaran ini belum berhenti. Motor spor gede Yamaha R6 pun saya geber. Sensasi nyam-nyam terasa saat di gigi 1 saja melaju di kecepatan 40 km/jam. Eh, yang bener nih. Masih saja saya tak percaya. Tapi memang demikianlah kenyataannya.
Sama saat saya ditanya mbak MC. Bagaimana rasanya mengendari Yamaha R25 dan 2 tipe lainnya? Maka spontan saya jawab, "Gila, Mbak. Eh, maksud saya itu, penuh sensasi pokoknya."
"Kendali yang mudah. Rem yang empuk. Suara bruuummm yang merdu. Sangat nyaman dibuat menukik dan menikung," demikian saya menjawab pertanyaannya.
[caption id="attachment_327345" align="aligncenter" width="465" caption="Tetap semangat, tetap happy."]
Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 04.20 Wib saat saya mengakhiri test drive. Tak berapa lama, hujan pun turun dengan begitu derasnya. Untunglah, acara di lapangan sudah usai. Maka mbak MC pun menawarkan untuk bisa segera menutup acara. Lalu kami pun naik lagi ke lantai 2.
Seperti yang sudah saya duga, acara bagi-bagi doorprize pasti berjalan seru. Untuk ke-dua kalinya, saya pun ikut game yang aneh-aneh. Tapi bukan game yang mengeluarkan seluruh benda yang menempel di tubuh lho. Bagi gadget canggih dan HD pun berlangsung meriah dan gokil. Ini lah yang membuat kami semakin akrab.
[caption id="attachment_327346" align="aligncenter" width="465" caption="Hujan dan persahabatan menjadi momen yang indah."]
Sekitar pukul 17.00 Wib, kami pun saling berpamitan. Banyak kesan, banyak teman, banyak kenangan. Demikian catatan saya. Sebuah acara nangkring yang lebih dari nangkring menurut saya. Â Maka bersama catatan ke-dua saya ini saya pun dapat berbangga. Inilah yang seperti disebut Kang Pepih, Kompasiana adalah wadah egaliter.
Sebuah persamaan yang begitu mengakrabkan kami. Meski kami dengan berbagai latar belakang profesi maupun daerah asal. Namun Test Ride Bareng Yamaha R25 menjadi sebuah bukti bahwa Kompasianer itu bisa datang dari mana saja. Termasuk saya yang harus menempuh jarak ratusan kilometer untuk bisa hadir.
Selamat untuk Kompasiana yang merekatkan hubungan kami.
Selamat untuk Yamaha yang terus memacu prestasi di jalurnya lewat Yamaha R25.
Selamat untuk Indonesia yang dipenuhi dengan Kompasianer yang penuh ide dan cita-cita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H