Mohon tunggu...
Ilmiawan
Ilmiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lagi belajar nulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mati Muda

19 November 2023   04:29 Diperbarui: 19 November 2023   06:18 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lemparkan apinya!
Kuterbakar dan takkan jadi abu
Seribuan mimpi,
membangunkan si pengembara
Duhai, manis, jabat erat tangan lukaku
Jangan cemburu membara begitu,
biar tuhan pun takkan sanggup
membeli jiwaku
Bila kumati, aku kan kembali
Dalam kembang meja hiasmu
Menemani, mengawasi
Dan kau takkan pernah sendiri lagi
Akulah pelayanmu,
Seluruh neraka kan kupadamkan apinya
Setan-setan bertanduk saling berseruduk
Tak sepakat untuk kutelanjangi

Untuk kita, seribuan candi kan
berdiri sebelum matahari pagi
Untukmu,
menara babel pun kan kubangun lagi

2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun