Mohon tunggu...
Ilmiawan
Ilmiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lagi belajar nulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mahakarya Pagliacci

2 Februari 2023   17:24 Diperbarui: 2 Februari 2023   17:25 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku ingin membunuh segala teori kematian Pagliacci dengan sebuah fakta, karena menurutku semua orang berhak mendapatkan kebenaran ini. Dan kebenaran Pagliacci juga harus diketahui oleh semua orang, bagaimana kita semua sebenarnya telah membunuh dia. Kalian mungkin tak bisa melihat air mata yang tersembunyi di balik tawa mata tuanya Pagliacci, tapi aku menyaksikannya sendiri, Pagliacci yang tua merengek seperti seorang bayi kecil di atas kasurku. Dia sangat mencintai keluarganya, terutama istirinya, Mary, sebuah kisah cinta klasik, katanya.

Seumur hidup Pagliacci tidak pernah mengerti kenapa jatuh cinta itu selalu terjadi tanpa sengaja. Hingga saat ia mengetahui bahwa rumah mereka terbakar dalam satu insiden saat Pagliacci tengah melakukan turnya ke beberapa kota untuk melawak, dan cinta di dalam jiwa Pagliacci ikut terbakar bersama keluarganya malam itu, termasuk cintanya pada komedi hingga ia lupa apa artinya menjadi manusia. Pagliacci tidak menangis saat pemakaman, dia bahkan tidak tahu apa yang sedang dirasakannya. Bisa jadi ia memang tak merasakan apa-apa sama sekali. Dan kami semua mendengar kisahnya dengan satu tawa yang cukup lebar, hingga membuat seorang tua yang bijaksana dapat menangis seperti bayi kecil di balik tirai.

Ada satu surat yang ditinggal olehnya saat dia memutuskan untuk menggantung dirinya, namaku tertera di surat itu, dia mengatakan bahwa aku benar. Dan aku merasa bersalah kalau ini semua berakhir seperti ini. Faktanya, aku baru saja jatuh cinta pada pria tua itu. Entah, aku juga tidak mengerti, kami terpaut usia 40 tahun, dan kata teman-temanku ini aneh. Tapi entahlah, mungkin Pagliacci memang benar, bahwa cinta selalu datang tanpa sengaja.

Dan Pagliacci, kuharap kau mengerti bahwa tak ada yang lebih menyedihkan dari diriku saat ini. Saat aku harus menyimpan semua kebenaran ini, dan orang-orang berlomba untuk satu cerita yang menarik, aku merasa tersiksa. Ada satu gairah di dalamku, yaitu sebuah perasaan yang menginginkan semua orang juga ikut merasakan rasa sakit di dalam jiwaku. Rasa sakit saat mengetahui bahwa selama ini kau selalu bersembunyi dari semua orang. Aku tahu, tentu Pagliacci tidak ingin orang-orang tahu tentang kebenarannya seperti apa, tapi kembali lagi, kupikir semua orang berhak tahu.

Oleh sebab itu kupersembahkan surat ini kepada kalian semua, untuk lelucon terakhirnya. Karena sebenarnya, mahakarya Pagliacci itu tidak akan lengkap tanpa adanya surat ini. Maka kebenaran yang akan kuberikan padamu inilah yang akan menjadi lelucon terakhir dari Pagliacci untuk kita semua. Sebuah lelucon yang apabila ia sudah usai diucapkan, tak lagi disambut oleh sebuah tawa, melainkan keheningan di pagi buta. Dan setelah itu, kita semua dapat saling bersulang, untuk sebuah lelucon paling jenius di abad ini, yaitu: kita semua sudah membunuh dia, komedian kita, si pelipur lara kita sendiri.[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun