Semalam saya baru saja melakukan maraton mendengarkan album-album God Bless di Youtube, selepas mendapat kabar mereka akan melakukan konser virtual yang akan ditayangkan di website KompasTV. Sebuah pengalaman dan nostalgia yang aduhai selepas sekian lama saya tidak mendengarkan lagu-lagu mereka.Â
God Bless menurut saya band yang cukup seksi, semua personil God Bless selalu memegang peranan penting dalam setiap lagu-lagunya. Tidak ada yang paling menonjol, semua permainannya bagus. Lagu-lagu God Bless seperti lautan dengan permata, semakin diselami maka kita akan semakin menemukan kemerlapannya.
Pengenalan saya dengan God Bless terbilang unik. Waktu itu saya masih duduk di kelas 2 SMP, di hari Sabtu, kebetulan hari itu para guru ada agenda rapat sehingga para murid diperbolehkan pulang sebelum waktunya. Lantas saya bahagia sekali, bergegas membereskan barang dan berdiri menanti angkutan umum.
Angkot yang saya naiki terbilang sepi hari itu, membuat saya dengan sangat bahagia bisa duduk di samping supir. Awal mulanya angkot yang saya naiki sama halnya dengan angkot-angkot yang lain, memutar musik DJ-Dj yang luar biasa bass-nya, menggetarkan benda-benda yang ada di dalam kendaraan. Namun tak lama kemudian entah kenapa musik tiba-tiba berganti, sepertinya si supir memasukkan kaset pita ke dalam stereonya.Â
Intro "Kehidupan" oleh God Bless yang keren sekali memulai album "Semut Hitam". Saya yang tidak tahu God Bless kala itu mengira musik yang terputar dibawakan oleh Deep Purple.Â
Lantas saya tersedak ketika penggalan ku kejar prestasi itu menampar saya dengan keras. Saya terbahak-bahak di dalam hati. Sudah berharap lirik bahasa Inggris, yang keluar justru bahasa Indonesia. Saya cukup terkejut dan terpukau, saya pun bertanya kepada si supir.Â
Kesalnya, saya malah ditertawakan olehnya.Â
"Dasar anak jaman sekarang, taunya cuma Justin Bieber,"
Saya cengengesan, dan bertanya sekali lagi.Â
"Ini namanya God Bless, dengerin tu musik-musik Indonesia, jangan lagu-lagu barat selalu," katanya sambil menepuk-nepuk roda kemudi. Setelah itu ia kembali geleng-geleng tak percaya mengenai 'anak zaman sekarang' yang kebarat-baratan.
Saya cukup malu, tetapi malu yang pantas saya terima.Â
Alih-alih siang itu saya ingin tidur siang supaya sorenya saya bisa bertenaga bermain bola, malah saya habiskan dengan berjalan-jalan ke sebuah toko musik. Syukurnya saya menemukan kaset pita "Semut Hitam" yang harganya kalau tidak salah saya 40 ribu kala itu. Lalu setelah itu saya bergegas pulang dan membawa stereo bapak saya diam-diam ke dalam kamar dan mendengarkan album itu sepanjang siang saya ulang-ulang hingga sore harinya.
Dan begitulah cerita bagaimana saya mengenal God Bless, dan God Bless membuka kepala saya kepada Indorock, seperti Panbers, Duo Kribo, Giant Step, Shark Move dan lain sebagainya.
Sampai sekarang saya selalu bermimpi untuk bisa menyaksikan mereka secara langsung, syukurnya keinginan itu terwujud di tahun 2020 lalu, God Bless juga pernah mengadakan konser amal secara virtual yang ditayangkan di kanal Youtube mereka. Meskipun cuma virtual tetapi pengalaman menonton mereka kala itu masih membekas sampai sekarang.
God Bless adalah band legendaris Indonesia. Ketenaran God Bless tak terlepas dari nama Achmad Albar, selaku frontman, yang kemudian membentuk Duo Kribo bersama Ucok AKA. Selepas pulang dari Belanda, Achmad Albar yang akrab disapa Iyek ini bercita-cita untuk membentuk sebuah band yang serius untuk meramaikan Indorock 70-an. Pada awalnya, God Bless bukanlah band yang memiliki lagu. Mereka hanya band yang biasanya membawakan lagu-lagu dari band lain, seperti Easy Beast, Yes, Kansas, Genesis, Deep Purple. Lantas mereka iseng membuat lagu dan merekamnya hingga sampailah ke telinga produser dari PT. Aquarius Musikindo.
Meskipun sudah 48 tahun, God Bless terasa seperti kumpulan pemuda yang menolak tua. Dan ingin terus meramaikan musik-musik di Indonesia. "Untuk Indonesiaku", karya pertama mereka yang dirilis pada 2020 lalu (selepas album "Cermin 7" di tahun 2017) untuk menyambut hari kemerdekaan di tahun itu. Dan pada Mei lalu, mereka kembali merilis ulang single "Mulai Hari Ini" dalam rangka ulang tahun mereka yang ke-48. Musik "Mulai Hari Ini" mengingatkan saya dengan energi yang pernah mereka hadirkan dalam "Sesat" di debut album mereka yang dirilis di tengah tren pop yang mendominasi radio pada masa itu.
Dengan hadirnya "Mulai Hari Ini", God Bless hendak mengingatkan kita bahwa mereka masih eksis untuk menghibur banyak orang dengan musik-musik mereka. Usia hanyalah angka bagi anggota God Bless, setelah mendengar "Mulai Hari Ini", saya tidak sadar personil God Bless sudah menginjak usia 70-an tahun.
Untuk melepas rindu kepada mereka, kita dapat menyaksikan pertunjukkan langsung mereka pada tanggal 31 Agustus mendatang secara virtual yang akan ditayangkan di website KompasTV. Dengan harga tiket 100k rupiah kita dijamin akan dihibur oleh sebuah pertunjukkan live music dengan gambar yang Full HD.Â
Bila Anda ingin menonton God Bless di rumah, maka persiapkan diri. Jika di rumah sedang ada kakek atau nenek sebaiknya anda mengurung diri di kamar, karena bila anda menontonnya di ruang keluarga saya berani jamin kalian tidak akan mengenal kakek nenek kalian lagi. Karena kakek atau nenek yang kalian kenal, akan berubah menjadi remaja labil 18 tahun menari-nari dengan tongkat berputar-putar di atas kepala di depan TV.Â
Dan itu akan membuat Anda terkejut tentunya.Â
Panjang umur God Bless. Long live rock and roll!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H