Mohon tunggu...
Ilmiawan
Ilmiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lagi belajar nulis.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Bunga-bunga dalam Lirik Peterpan

24 Juli 2021   19:29 Diperbarui: 24 Juli 2021   19:52 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Saya yakin, anak-anak muda di zaman sekarang tidak ada yang tidak mengenal Nazril Irham atau akrab disapa Ariel Noah. Seorang musisi asal Bandung itu hingga kini tak berhenti terus berkarya. Meskipun sempat tersandung kasus yang memaksa band doi (yang semula Peterpan) untuk vakum sejenak. Hebatnya, kejadian itu tidak membuat mereka kehilangan pendengarnya. 

Terbukti karya-karya barunya masih banyak diminati meskipun band telah berganti nama. Tampaknya tak hanya berganti nama, band itu juga berganti jiwa. Saya rasa tidak ada Peterpan di dalam Noah, begitupun sebaliknya. Atau bisa jadi saya saja yang tersangkut pada Peterpan sehingga Noah tak sanggup saya ikuti dan merasa lirik-lirik dan lagu Noah tak jauh berbeda dengan lagu pop-pop Indonesia yang lain.

Terlepas daripada itu, baik Noah atau Peterpan, keduanya adalah perkumpulan orang-orang virtuoso. Hingga wajar musik-musik mereka takkan mati ditelan masa dan selalu berhasil membuat pendengarnya merasa goosebumps. Terlebih lirik-lirik Ariel yang dirangkai dengan sangat baik. Meskipun terdiri dari kata-kata yang sederhana, namun terdengar sangat indah dan elegan. 

Menurut saya pribadi, lirik bahasa Indonesia lebih sulit ditulis ketimbang bahasa Inggris. Karena pertama, suku kata dalam bahasa Indonesia lebih banyak, untuk menulis 'aku' atau 'saya' saja sudah terdiri dari dua suku kata, a-ku, sa-ya, sedangkan dalam bahasa Inggris rata-rata hanya memiliki satu suku kata. Kedua, entah mengapa saya merasa kebanyakan lagu bahasa Indonesia terkesan cengeng, terlebih lagu-lagu yang berbicara soal cinta. 

Oleh sebab itu, saya merasa tak banyak lagu-lagu bahasa Indonesia dengan lirik-lirik yang memukau, sebut saja band atau musisi seperti SID, The Upstairs, Sheila On 7, Dewa 19, Naif, Ari Lasso, Jason Ranti, Iwan Fals, dan Ebiet G. Ade dan masih ada lagi yang memiliki kualitas lirik yang luar biasa, tak terkecuali Peterpan. Ada banyak lagu-lagu Peterpan yang membuktikan bahwa Ariel terbilang sebagai salah satu lirikus terbaik di Indonesia, dan berikut beberapa di antaranya yang menurut saya terbaik dari yang terbaik.

1. Topeng (Bintang di Surga/2004)

Dengan sangat bangga saya memasukkan 'Topeng' di urutan pertama. Lirik dan alunan musik yang terkesan sombong dan badass terangkum dengan cara pop. Sejatinya saya tidak menemukan makna lagu ini sebagai sesuatu yang luar biasa. Sederhana saja dan relate sekali untuk kaum muda,  tentang seseorang yang sedang jatuh hati namun ia merasa orang yang ia cintai tidak/belum menunjukkan jati diri yang sebenarnya, bak seseorang yang tengah mengenakan topeng. Nilai lebih terdapat dari musik dan bagaimana lirik ditulis dengan dua verse yang cukup memukau oleh Ariel:

Verse 1:

Kudapat melintas bumi, kudapat merajai hari

Kudapat melukis langit, kudapat buatmu berseri

Sebuah bait yang cukup sombong dan percaya diri tiba-tiba dipatahkan oleh si tokoh dalam:

Tapi kudapat melangkah pergi

Bila kau tipu aku disini

Lirik pada lagu ini ditulis dengan jenius, sebab verse pertama dan verse kedua sama-sama ditulis dengan sudut pandang si tokoh dalam lagu, namun tentang dua hal yang berbeda. Verse pertama, tokoh berbicara mengenai dirinya dan verse kedua mengenai bagaimana 'kekasihnya' di mata si tokoh.

Verse 2:

Kau dapat cerahkan aku, kau dapat buatku berseri

Kau dapat buatku mati, kau dapat hitamkan pelangi

Lagi-lagi bait yang 'indah' tersebut dipatahkan oleh:

Tapi kudapat melangkah pergi

Bila kau tipu aku disini

Kudapat melangkah pergi 

Pada bagian hitamkan pelangi, hingga kini saya tidak mengerti dari bagaimana sebuah pelangi yang penuh warna menjadi kelabu adalah sesuatu yang indah. Tapi faktanya penggalan itu terdengar indah di telinga. Kau dapat buatku mati okelah, layaknya lagu-lagu cinta biasa, tetapi bagaimana sesuatu yang membuat berseri-seri justru menghitamkan pelangi. Entah kenapa bagian itu seperti memaparkan sesuatu yang indah dan mengerikan di saat yang bersamaan. Sedangkan pada bagian chorus, saya tidak merasa ada yang indah di sana.

2. Mimpi yang Sempurna (Taman Langit/2003)

No komen, lirik yang sempurna.

3. Khayalan Tingkat Tinggi (Bintang di Surga/2004)

Dalam pandangan saya, lagu ini menceritakan tentang seseorang yang berkhayal untuk memiliki wanita yang dicintainya. 

Awal 'ku melihat, kuyakin ini bukanlah yang biasa

Mengagumkan, melemahkan aku melihat tatap matanya 

Jikalau dilihat-lihat, saya merasa lirik 'Arabella' oleh Arctic Monkeys kurang lebih mirip penceritaannya dengan lagu ini, hanya saja penggambaran sesosok wanita dalam 'Arabella' lebih detil, namun keduanya sama-sama sebuah penggambaran sesosok perempuan yang 'sempurna'.

Garis tawanya, waktu berhenti apabila 'ku memandangnya

Mengagumkan, melemahkan aku melihat tatap matanya

Untuk sebuah lagu cinta, lirik lagu ini tidak terkesan cengeng, malah memberi gambaran jelas bagaimana sebuah perasaan yang sulit dijelaskan justru dapat dijelaskan dengan baik. Meskipun saya merasa sedikit kurang aduhai saja karena Ariel tidak menjelaskan rupa dari perempuan itu sehingga yang benar-benar bisa merasakan kecantikannya, ya hanya si tokoh dalam lagu itu sendiri. Tetapi saya merasa lagu ini pantas saya masukkan ke dalam list lirik Peterpan favorit saya, karena saya yakin setiap orang yang memiliki seseorang yang didambakan pasti sulit mendeskripsikan rupanya, tapi tak sulit menjelaskan bagaimana 'kecantikan' itu mempengaruhi kita.  

Chorus:

Khayalan ini setinggi-tingginya, seindah-indahnya

Tempatku memikirkannya, bila kudapat kusimpan wajahnya

Memegang indahnya, berpura memilikinya

Ya benar, chorus lagu ini berbicara tentang fakta. Satu-satunya kebebasan yang dimiliki manusia hanyalah imajinasi, sisanya selalu dibatasi oleh aturan-aturan orang lain, kalau bukan orang lain pasti institusi. Saya tak mengerti, apakah gadis yang diceritakan di dalam lagu ini nyata atau hanyalah imajinasi, tetapi penggalan bila kudapat kusimpan wajahnya, memegang indahnya, elegan sekali.

4. Di Balik Awan (Hari yang Cerah/2007)

'Di Balik Awan' menurut saya lagu yang paling relate dengan kehidupan saya sendiri, dan mungkin kehidupan teman-teman juga. Terlebih mereka yang memegang Tuhan kemana-mana. Di mana hidup tak selalu berjalan mulus,and  you can't always get what you want (The Rolling Stones). 

Berdasarkan pengalaman pribadi saya, ada banyak keinginan saya dalam hidup dan banyak pula keinginan itu yang tak terwujud dan malah yang terwujud sesuatu yang saya tak pernah duga dan tak saya inginkan. Tetapi begitulah kerja Tuhan, mendahulukan kebutuhan ketimbang apa yang didambakan. Parahnya, apabila keinginan saya terwujud, itu tak bertahan lama atau malah membuat saya lebih terpuruk dalam hidup. Kasusnya seperti PS3 yang pernah saya miliki bertahun-tahun yang lalu, baru seumur jagung di tangan saya  malah diberikan ke sepupu kecil saya karena saya harus fokus sekolah. Itu baru keinginan yang kecil, belum lagi mimpi yang besar seperti menjadi orang yang hebat di masa depan. Begitulah lagu 'Di Balik Awan' ini, mengangkat sebuah kisah tentaag seseorang yang lelah karena keinginan atau cita-cita tak kunjung tercapai, padahal usaha telah sebanding dengan hasil untuk mewujudkan keinginannya itu. 

Selain masalah mimpi yang tak tercapai, lagu ini juga bercerita tentang lika-liku kerasnya kehidupan.

Ku tak selalu berdiri
Terkadang hidup memilukan
Jalan yang ku lalui
Untuk sekedar bercerita

Sebuah lirik yang seperti mencoba mengatakan bahwa, bila dapat memilih tak dilahirkan, aku ingin tak dilahirkan, seperti kata Mr. Mercury dalam 'Bohemian Rhapsody'. Pada penggalan tersebut terdapat penggambaran kehidupan manusia, di mana hidup itu seperti roda berputar. Terkadang di atas, terkadang di bawah. Ketika berada dibawah, manusia merasa terpuruk. Ku tak selalu berdiri merupakan kiasan dari sebuah kehidupan si tokoh yang melelahkan. Dalam lagu Peterpan, tak jarang kita akan menemukan kiasan-kiasan yang seperti itu. Karena tidak bisa meraih apa yang diinginkan, ia kini hanya ingin bercerita. Sekedar bercerita tentang jalan hidup yang penuh lika-liku.

Pegang tanganku ini
Dan rasakan yang kuderita
Genggam tanganku ini
Genggam perihnya kehidupan

Kebiasaan adu nasib sebenarnya sudah lama menjadi kebiasaan orang Indonesia, atau mungkin orang luar juga begitu. Kita akan merasa sebal bila sekedar ingin didengarkan malah dibalas dengan sebuah cerita yang seakan-akan lebih menyakitkan ketimbang permasalahan sendiri. Sejatinya tiap orang tak punya hak untuk menghakimi orang lain, untuk sekedar mengatakan hidup orang lain belum ada apa-apanya ketimbang kehidupan sendiri juga sangat fatal. Tak ada yang tahu betapa susahnya kehidupan orang lain selain orang yang merasakannya. Di satu sisi kita pasti pernah bertemu dan tak bisa disangkal, terkadang saya pribadi juga kesal bila ada yang curhat namun masalahnya 'belum seberapa' menurut saya tapi saya tak bisa begitu saja mengatakan itu. Ibarat kesuksesan, tiap orang punya versi kesuksesannya sendiri, begitupun dengan kesedihan, tingkatan kesedihan orang lain mungkin lebih rendah atau lebih tinggi ketimbang diri sendiri, dan menurut saya lagu ini berbicara tentang itu. Orang tak pernah mengerti apa yang sedang kita lalui. Tak ada yang bisa mengerti selain diri sendiri.

5. Tak Ada yang Abadi (Sebuah Nama Sebuah Cerita/2008)

Lirik lagu ini tak perlu dijelaskan panjang lebar. Karena maknanya juga cukup terang-terangan terlihat. Seorang Ariel yang terkenal puitis justru berhasil menciptakan sebuah lirik yang mengaitkan antara kematian dan kasih sayang. Sesuatu yang bernyawa pasti akan mati, dan ya, tak ada yang abadi. Lagu ini sejatinya bicara tentang cinta, tapi tak melulu tentang perempuan. Setiap orang bisa menginterpretasikan makna lagu ini sesuka hati, bisa untuk kekasih, orang tua, teman, saudara, siapa pun itu. Ariel tidak mengatakan secara pasti untuk siapa. Namun kabarnya, lirik lagu ini sangat personal bagi Ariel.

Takkan selamanya tanganku mendekapmu

Takkan selamanya ragaku menjagamu

Keseluruhan lirik lagu ini sejatinya ditulis dengan baik, tidak menjijikkan sama sekali, justru mempesona.

***

Demikianlah, 5 Lirik Ariel yang ditulis dengan puitis dan berkelas, serta yang membuat saya yakin bahwa Kahlil Gibran benar-benar mempengaruhi penulisan lirik-lirik Ariel dan dengan itu saya merasa Ariel pantas dimasukkan ke dalam salah satu lirikus terbaik Indonesia. Ariel adalah lirikus yang sederhana, tak ada kata-kata yang sulit untuk diterjemahkan, tak seperti lirik-lirik Mooner yang aduhai tinggi bahasanya. Juga tidak seperti Slank, lirik tercipta bagai seseorang tengah bermonolog dengan dirinya sendiri tanpa pembatas, sehingga terkesan lebih terbuka bagi para pendengarnya. Ariel hanya ingin menjadi Ariel, dia punya gaya penulisan yang cukup khas, apalagi Ariel terbilang jago memainkan nada sehingga musik dan lirik bagai dandelion terbang ditiup angin. Semuanya terputar dengan natural. 

Sebenarnya, hampir semua lirik Peterpan ditulis dengan baik, seperti 'Kukatakan Dengan Indah', 'Langit Tak Mendengar', 'Aku dan Bintang', 'Bintang di Surga', dan lain-lain, tapi saya merasa 5 lagu yang telah tertulis di atas adalah yang terbaik dari yang terbaik. Saya merasa, setiap penggemar Peterpan mestinya memiliki lima lirik lagu andalannya mereka, karena sungguh banyak variasi lirik-lirik favorit bila itu terangkum dan saya yakin sekali tak ada lagu Peterpan yang tak memiliki tempat di hati para pendengarnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun