Mohon tunggu...
Nuzulia faiqotul himmah
Nuzulia faiqotul himmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - perempuan

ubah pola pikir, teriak lewat usaha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisahnya

31 Mei 2022   20:32 Diperbarui: 31 Mei 2022   20:45 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KISAHNYA

Harta adalah benda yang dapat dimiliki, diusahakan dan dialihkan baik dalam berwujud ataupun tidak berwujud, baik benda bergerak atau benda yang tidak bergerak dan hak yang memiliki nilai ekonomis. Di dunia ini harta hanyalah sementara. Semua hanya titipan alloh. Setiap orang memiliki hartanya masing-masing yang ditetapkan sesuai porsinya masing-masing. Ada yang takarannya banyak, ada yang takarannya biasa aja, ada yang takarnnya sedikit. Yang penting harus tetap bersyukur. Setiap orang yang memiliki kekayaan pasti juga hasil jerih payahnya. Semua nya sesuai dengan usahanya masing-masing.

Kali ini saya akan bercerita tentang kisahnya bapak har. Bapak har ini adalah tetangga saya. Rumahnya tepat di depan rumah saya. Beliau tinggal di suatu rumah, yang jika orang tidak tau rumah itu seperti rumah hantu. Karena minimnya lampu, dan rumahnya yang terlihat tua. Pak har ini tinggal ber 2 dengan damanuri. Damanuri ini adalah orang gila yang sudah lama di pasung di belakang rumah pak har tersebut. tepat di belakang rumah pak har terdapat lahan yang lumayan luas. Di lahan itu di tumbuhi berbagai pohon seperti pohon pisang, pohon kelapa, dan berbagai pohon-pohon lainnya. Tepat di bawah pohon beringin, damanuri di pasung disitu. Meskipun dipasung, sering juga damanuri itu kabur dan lari ketengah jalan.  Karena kondisinya yang sangat parah itu, akhirnya ada salah satu tetangga yang melaporkan ke pihak berwajib, akhirnya pasung tersebut di lepas oleh pihak sosial. Kemudian pihak puskesmas menyuntik damanuri tersebut agar sembuh. Pak har adalah pria tua yang berumur 60 tahun. Beliau pengangguran dan penyakitan. Karena sakitnya tersebut pak har tidak bisa bekerja. Pak har juga tidak pernah menikah. Jadi mereka hidup berdua di rumah tersebut. setiap 1 bulan sekali, selalu ada anggota puskesmas mendatangi rumah pak har dan membawa damanuri ke puskesmas untuk di suntik supaya tidak terlalu gila. Pihak puskesmas juga memberikan vitamin dan makanan untuk damanuri tersebut. begitu juga dengan dinas sosial, mereka memberikan jatah kehidupan kepada damanuri berupa 5 kg beras, 1 renteng kopi kapal api, minyak 5 liter, dan jajan snack lainnya setiap 1 bulan sekali. Pasti kalian bertanya bagaimana pak har tersebut mendapatkan makanan nya?. Pak har mendapatkan makanannya dari jatah damanuri tersebut. mereka ber dua membagi jatah tersebut untuk makanan sehari-hari. Biasanya mereka mendapatkan makanan Dari para tetangga- tetangganya. Meskipun begitu, pak har masih memiliki banyak tanah yang sangat luas. Salah satunya lahan yang ada di belakang rumahnya. Tetapi itu  bukan sepenuhnya milik pak har. Lahan tersebut milik damanuri tersebut. damanuri dulunya adalah orang yang sangat kaya di desa tumpang. Damanuri memiliki banyak anak. Tetapi anaknya mengusir damanuri dan menelantarkan damanuri ke dalam hutan. Karena merasa tertekan damanuri mengalami kelainan otak atau biasa disebut stress. Mungkin karena damanuri memikirkan masalah yang sangat besar akhirnya damanuri menjadi gila. Kalian pasti juga bertanya *terus gimana damanuri bisa dipasung?*. pak har waktu itu menemukan damanuri di depan rumah nya dengan keadaan tidur, saat pak har membangunkan damanuri, tiba- tiba damanuri marah kepada pak har. Akhirnya pak har pun mengusir damanuri. Tapi besoknya damanuri Kembali ke rumah pak har. Karena takut jika damanuri membuat rusuh di desa tumpang, akhirnya pak har memasung damanuri di belakang rumahnya. Meskipun di pasung, pak har tetap memberikan makan damanuri setiap harinya dari hasil menjual salah satu tanahnya. Ketika damanuri sudah tidak di pasung, pak har juga tetap sabar dalam merawat damanuri tersebut hingga sekarang damanuri sudah tidak gila. Setiap hari pak har memerikan vitamin kepada damanuri. Memasakkan makanan untuk mereka makan setiap harinya. Mamandikan damanuri setiap harinya. Pak har sangatlah telaten dalam menjaga damanuri. Akhirnya mereka hidup tenang di rumah nya. Untung saja para tetangga masih baik kepada mereka berdua. Jika ada yang mengadakan acara hajatan. Pasti mereka mendapatkan makanan dari orang tersebut. para tetangga tidak melihat tahta, harta, jabatan dari lorang lain. selagi bisa membantu mereka selalu membantu orang yang kurang mampu seperti pak har dan damanuri tersebut. dari cerita pak har, saya mendapatkan banyak pelajaran yang didapat. Seperti tidak menilai siapa orang yang kita bantu. Dan selalu bersyukur dalam menjalani hidup meskipun seolah- olah hidup beliau tidak berrti. Sebenarnya masih banyak orang yang kurang mampu di desa tumpang ini. Dan rumah nya berdekatan. Seperti pak kuncong. Beliau adalah orang yang ditinggal meninggal oleh istrinya. Pak kuncong hidup sebatang kara dengan anaknya. Pak kuncong memiliki 1 anak. Mungkin karena kurang  nya Pendidikan dan kasih sayang orang tua  nya, akhirnya anaknya tersebut tukang mencuri di toko-toko. Entah itu mencuri rokok, makanan, minuman, bahkan uang. Pak kuncong tidak bekerja, dia bekrja jika ada yang menyuruhnya, seperti menyuruh membersih kan taman, membersihkan kendang ayam, dll. Anak pak kuncong juga me ninggalkan pak kuncong. Anaknya jarang pulang, dan sekarang menjadi anak punk di perempatan. Berbeda dengan keluarga pak har, keluarga pak har sangat lah aman dan tentram tanpa ada masalah. Meskipun begitu, kedua keluarga itu tetap bersyukur dengan keadaan nya sekarang, dimana keadaannya jauh dari kata mampu. Dari kisah tersebut saya memberikan pesan kepada kalian yang membaca kisah ini. Tetaplah bersyukur dengan keadaanmu sekarang, dan berusahalah dalam menjalani hidup. Sekian kisah yang saya tulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun