Mohon tunggu...
Nuzula Wahyu
Nuzula Wahyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - UINSA

fotografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sinergi Ulama dan Umara dalam Membangun Masyarakat Islam

3 Desember 2024   09:36 Diperbarui: 3 Desember 2024   10:32 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era modern, hubungan ulama dan umara beragam di berbagai negara Muslim. Di Indonesia, ulama berperan sebagai pengawas moral kebijakan pemerintah. Misalnya, di Aceh, ulama bekerja sama dengan pemerintah untuk menerapkan syariat Islam dalam berbagai kebijakan【25†source】.
Namun, tantangan seperti sekularisasi dan konflik politik sering kali memengaruhi hubungan ini. Beberapa ulama yang terlibat dalam politik praktis menghadapi dilema antara mempertahankan integritas moral mereka dan beradaptasi dengan dinamika politik【26†source】.

Tantangan Modernisasi

Modernisasi dan globalisasi membawa tantangan baru bagi ulama dan umara, seperti:

  1. Sekularisasi: Peran tradisional ulama semakin terdesak dalam sistem pemerintahan modern.
  2. Keterlibatan Politik: Ulama yang terlibat dalam politik praktis kerap kehilangan kepercayaan publik karena dianggap terlalu berpihak.
  3. Ketidakseimbangan Kekuasaan: Hubungan yang tidak sinergis dapat menyebabkan dominasi satu pihak atas yang lain, sehingga mengganggu keseimbangan moralitas dan kebijakan【24†source】【26†source】.

Kolaborasi Ideal

Kolaborasi antara ulama dan umara harus didasarkan pada sinergi yang menghormati peran masing-masing. Ulama sebagai pengawas moral harus memberikan masukan yang konstruktif, sementara umara harus bersedia menerima panduan spiritual dalam pengambilan keputusan. Contoh keberhasilan kolaborasi ini dapat ditemukan dalam kasus penyelesaian konflik di Aceh, di mana ulama dan umara bekerja sama untuk menciptakan kebijakan berbasis nilai-nilai Islam【26†source】.

Kesimpulan

Interaksi antara ulama dan umara memainkan peran penting dalam membangun masyarakat Islam yang adil dan sejahtera. Kolaborasi yang baik di antara keduanya membutuhkan integritas, saling menghormati, dan komitmen terhadap nilai-nilai Islam. Dengan memperkuat hubungan ini, masyarakat Islam dapat menghadapi tantangan modernitas sambil tetap mempertahankan identitas religius mereka. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi model interaksi yang ideal dalam konteks lokal dan global.

Daftar Pustaka

  1. Al-Suyuthi, Ma Rawa Al-Asatin fi Adami Al-Maji’ ila Al-Salatin.
  2. Zuhdi, Ahmad & Sunata, Ivan. “The Strategic Role of Ulama and Umara’ in the Development of Islamic Society,” Ilmu Dakwah Journal (2020).
  3. Akhimuddin, Yusri. “Manuscripts of Ulama and Umara in Minangkabau,” Historical Studies Journal (2012).
  4. Qardhawi, Yusuf. Al-Fatawa Al-Mu'ashirah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun