Ingatlah, Allah selalu mengawasi setiap tindak-tanduk kita, sedangkan Malaikat Izrail selalu menyambangi kita 70 kali sehari, atau mungkin 21 menit sekali. Dengan begitu, manfaatkan dengan baik platform tersebut agar nantinya tidak menyesal saat sudah dipanggil yang masa menentukan hidup.
Sebagai wanita yang baik kita harus menjaga segala tingkah laku maupun ekspresi diri kita di hadapan media sosial, jangan sampai kita terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak bermanfaat, karena sesuatu yang tidak bermanfaat akan menghasilkan hal-hal yang sia-sia. Wanita zaman sekarang ini harus lebih memahami tentang ajaran islam agar terhindar dari pengaruh-pengaruh yang salah. Dan sebenarnya aplikasi tik tok ini akan bermanfaat tergantung siapa yang ingin memakainya, sebagai seorang manusia yang sudah mengetahui buruk dan baik nya, dan sebaik nya aplikasi tik tok ini digunakan dengan hal-hal yang bermanfaat.
Dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah SAW bersabda: "Ada dua golongan neraka yang keduanya belum pernah aku lihat. Yaitu (1) Kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, yang dipergunakannya untuk memukul manusia. (2) Wanita-wanita yang berpakaian tetapi bertelanjang (terlalu minim, terlalu tipis, transparan, terlalu ketat, atau pakaian yang menggoda pria karena sebagian auratnya terbuka), berjalan dengan berlenggok-lenggok, mudah dirayu atau suka merayu, rambut mereka (dihias) bagaikan punuk unta. Wanita-wanita tersebut tidak dapat masuk surga, bahkan tidak dapat mencium bau surga. Padahal bau surga itu dapat tercium dari begini dan begini." (HR Muslim, Hadis No 3971)
Maka dari itu, joget dan menari tiktok sangat tidak dianjurkan. Kaum milenialis Islam pasti pernah mendengar hadis tersebut, meskipun kemudian lupa. Tetapi kini saya ingatkan lagi. Penggunaan tiktok, tidak sepenuhnya baik, tapi tidak sepenuhnya buruk. bijaklah sebagai pengguna.
Karena seperti halnya tiktok, jika manfaatnya lebih banyak maka hilangkan madharatnya, misalnya dengan menghilangkan konten tidak bermanfaat dan memenuhi FYP dengan konten yang bermanfaat. Karena yang menarik belum tentu bermanfaat, dan yang bermanfaat sudah tentu menarik karena memberi kita pengetahuan.
Konten creator yang saat ini menjadi perbincangan hangat pecandu tiktok adalah pemilik akun @bayasman00, atau yang biasa dikenal dengan Husain Basyaiban. Di dalam kontennya dipenuhi dengan dakwah Islami yang dilakukan dengan membuka QnA, biasanya. Dengan pengikut yang mencapai 4,3 juta lebih itu, Husain membagikan pesan dakwah disetiap kontennya. Tentu saja, itu membuat kaum milenial tidak melupakan pentingnya belajar agama disela kegiatan scroll tiktoknya.
Lebih lagi dengan adanya Ustad Syam yang menyebut dirinya CEO of Al-Tiktoqiyah. Beliau sering berdakwah lewat media tersebut, bahkan mengenal Jihan Salsabila yang sekarang menjadi istrinya juga dari Tiktok.
Beberapa tokoh agama juga banyak berpendapat mengenai hukum bermain tiktok ini, salah satunya Gus Miftah dalam acara Kopi iral Trans TV beliau bilang, "Sepanjang kontennya tidak mengandung maksiat, tidak mengumbar aurat, tidak mengandung syahwat, katakanlah tak ada manfaatnya makruh. Tapi kalau maksiat hukumnya (haram)."
Jadi bisa kita simpulkan, Tiktok sebenarnya banyak manfaatnya. Tergantung perspektif masing-masing bagaimana menanggapinya, dan menggunakannya. Semua tergantung pada diri masing-masing, menggunakan Tiktok untuk hal yang bermanfaat atau hanya untuk bermain-main saja? Karena baik buruknya sesuatu kita sendiri yang menentukan.Â
Tiktok memang banyak manfaat dan menghibur, tetapi kita sebagai pengguna harus pandai-pandai membentengi diri agar tidak tersesat dengan gemerlapnya dunia kontemporer. Bijaklah dalam menggunakannya, dan jadilah pintar agar tidak mudah terjerumuskan.
Nuzlatun Nuri Laila Fitri, 101190241 / SAI