2. Penyediaan sumber belajar yang variatif: Pemerintah dan sekolah perlu menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum, baik dalam bentuk cetak maupun digital.
3. Pendekatan berbasis minat siswa: Guru dapat menggali minat siswa untuk menentukan teks yang relevan dan menarik bagi mereka.
Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks dalam Kurikulum 2013 menuntut peran aktif guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan inspiratif. Keteladanan guru, interaksi positif, serta penggunaan metode pembelajaran yang menarik adalah kunci keberhasilan dalam membangun kompetensi literasi siswa. Meskipun terdapat tantangan dalam implementasinya, dengan strategi yang tepat, pembelajaran berbasis teks ini dapat menjadi sarana efektif dalam membentuk generasi yang mampu berpikir kritis, berkomunikasi dengan baik, dan memiliki keterampilan literasi yang tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H