Diskusi kelas yang terbuka: Guru memberikan ruang bagi siswa untuk menyampaikan pendapatnya terkait teks yang dibahas.
Penghargaan terhadap pendapat siswa: Guru menunjukkan apresiasi terhadap setiap kontribusi siswa dalam diskusi, tanpa memandang tingkat kemampuan mereka.
Umpan balik konstruktif: Guru memberikan saran yang membangun agar siswa dapat memperbaiki dan meningkatkan kemampuan literasi mereka.
Penggunaan Metode Pembelajaran yang Menarik
Dalam pembelajaran berbasis teks, metode yang kreatif dan menarik sangat penting untuk menjaga perhatian siswa. Kurikulum 2013 mengarahkan guru untuk menggunakan berbagai pendekatan inovatif, seperti:
1. Pendekatan tematik: Guru mengaitkan pembelajaran teks dengan tema tertentu yang relevan dengan kehidupan siswa. Misalnya, pembahasan teks eksposisi tentang lingkungan hidup dapat dikaitkan dengan isu sampah plastik di sekitar mereka.
2. Teknik pembelajaran kooperatif: Metode seperti jigsaw atau diskusi kelompok mendorong siswa untuk saling bekerja sama dalam memahami isi teks.
3. Pemanfaatan teknologi: Guru dapat menggunakan media digital seperti video, podcast, atau platform pembelajaran daring untuk meningkatkan daya tarik pembelajaran.
Peningkatan Literasi Melalui Ragam Teks
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks, siswa diajak untuk memahami, menganalisis, dan memproduksi berbagai jenis teks, seperti narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi. Hal ini tidak hanya meningkatkan keterampilan membaca dan menulis siswa, tetapi juga mengasah kemampuan berpikir kritis.
Guru berperan dalam memilih teks yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa dan konteks kehidupan mereka. Misalnya: