Mohon tunggu...
Anisah Muzammil
Anisah Muzammil Mohon Tunggu... Editor - Editor/Penulis

Penulis lepas/Editor/Mentor Ibu rumah tangga, 4 anak Penulis buku Jemuran Putus www.instagram.com/anisah_muzammil www.facebook.com/anisah.muzammil

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Luka Hanya Menghambat Produktivitas

29 April 2023   22:03 Diperbarui: 29 April 2023   22:09 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pic by Canva (dok pribadi)

Tak terasa sudah 29 hari kita berjuang bersama-sama. Tertatih-tatih menorehkan aksara dalam rangka menantang diri dalam mengikuti Samber THR dari Kompasiana. 

Makna Idulfitri bukan hanya tentang saling memaafkan, melainkan bagaimana melupakan luka dan menyembuhkannya. Luka adalah salah satu racun terbesar yang akan menghalangi jalan kita dalam meraih cita-cita. Luka adalah satu momok serius yang membuat kita selalu mengingat kesalahan orang lain yang dianggap keterlaluan.

Kebanyakan orang memaafkan melalui lisannya, tetapi dalam hatinya mereka masih mengingat luka yang ditorehkan orang lain. Meskipun telah memaafkan, ada satu dendam di sudut hati terdalam yang membuat kita terus mengungkit kesalahan orang lain. Istilahnya memaafkan itu mudah, tetapi melupakan luka itu yang sangat sulit. Melupakan kesalahan yang orang lain perbuat itu tak semudah membalikkan telapak tangan.

Padahal, luka seharusnya disembuhkan, bukan diingat, apalagi dikenang dan memunculkan dendam yang berkepanjangan. Menampakkan senyum, padahal dalam pikiran kita mengingat kesalahan mereka yang telah menggores luka tersebut di hati. Jika sudah memutuskan untuk memaafkan, tak perlu diingat-ingat lagi luka yang kita dapatkan. Belajarlah untuk memaafkan, melupakan, dan mengikhlaskan. Anggap saja bahwa hari itu adalah takdir kita harus terluka.

Memaafkan kesalahan orang lain bisa jadi sangat sulit, terutama jika mereka menorehkan luka secara psikis dan emosional. Sebaliknya, menyimpan luka atau perasaan negatif terhadap orang lain yang menyakiti kita, dapat memiliki dampak yang merugikan bagi diri sendiri. Misalnya, kita jadi stres, tak jarang mental pun terganggu, bahkan fisik kita pun ikut sakit. Paling parahnya, kita mungkin saja selalu berpikiran negatif kepada siapa saja sehingga tak mampu bersosialisasi. Hubungan antarmanusia pun terganggu. Akhirnya kita sulit bergerak dan bereksplorasi. Setiap berkumpul dengan sekumpulan orang yang di dalamnya terdapat orang yang telah menorehkan luka, kita akan merasa tidak nyaman dan tak bisa menikmati pertemuan.

Oleh karena itu, memaafkan seseorang dapat memberikan banyak manfaat bagi kita sendiri, maupun orang lain.

1. Tak Ada Beban dalam Menjalani Hidup

Ketika kita tak memiliki dendam terhadap orang lain, kita bisa melangkah dengan ringan ke sudut mana saja tanpa memikirkan luka yang kita rasakan. Luka hanya ujian kecil yang pada saat itu harus kita alami. Seharusnya luka menjadikan kita lebih matang dalam menghadapi beragam karakter orang yang tak selalu kita harapkan. Kita bisa lebih bijak mengontrol hati dan bersikap tak peduli atas komentar orang lain yang menyakiti. Ingat, kita tidak bisa mengontrol bagaimana orang lain harus bersikap. Namun, kitalah yang harus bisa mengontrol diri kita sendiri agar tak terluka menghadapi sikap orang lain.

2. Kita Bisa Fokus Meraih Impian

Memikirkan luka itu tak ada habisnya. Bertanya-tanya, "Kenapa mereka berbuat begini kepada saya?" atau "Kenapa mereka sebenci itu kepada saya?" itu semua tak ada gunanya. Let it flow. Jangan pedulikan apa yang diperbuat orang lain. Yang tahu tentang hidup kita, ya, diri kita sendiri. Yang paham apa yang kita ingin, tidak lain hanya diri sendiri. Orang lain hanya pintar berkomentar dan menghakimi. Abaikan saja selagi itu tidak merugikan kita.

3. Berbuah Pahala

Memaafkan orang lain itu berbuah pahala. Dosa yang paling berat adalah dosa antarmanusia. Jika kita tidak memaafkan kesalahan orang tersebut, di Yaumil Akhir akan dilakukan hisab. Mereka yang bersalah, akan jatuh amalannya terhadap orang yang dilukai. Kita hanya dapat sebatas itu. Amalan orang itu yang akan jatuh kepada kita. Namun, jika kita memaafkan,  tentunya pahalanya akan berlipat. Jika Allah Ta'ala saja mudah mengampuni, kenapa kita sebagai hamba sangat sulit memaafkan?

4. Memperbanyak Saudara

Jika kita mudah memaafkan, kita akan semakin banyak menjalin hubungan kepada siapa saja. Otomatis, kita memiliki banyak teman dan rekan yang dapat membantu kapan saja di mana saja. Memiliki pertemanan yang luas itu banyak manfaatnya, bahkan bisa memudahkan kita meraih apa yang kita impikan melalui pertemanan.

Percayalah, memaafkan orang lain itu akan berbuah manis. Hidup kita akan dipenuhi oleh keberkahan. Berdoalah kepada Allah atas luka yang kita rasakan akan terbalas dengan kebahagiaan yang berlipat. Bukan malah mendoakan keburukan untuk orang lain yang melukai kita. Namun, berdoalah untuk kebaikan kita sendiri.

Fokus kita hanya satu, yaitu masa depan. Kejarlah impian semampu yang kita bisa. Siapa tahu, setelah ini nama kita termasuk dalam jajaran nama-nama pemenang Samber THR 2023 yang diadakan Kompasiana. Betul, kan? Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun