Ya, Ibu adalah pasien kanker stadium lanjut. Karena terjadi penyumbatan pada usus besar, akhirnya Ibu menjalani operasi stoma. Akhirnya sejak itu, Ibu selalu membawa colostomy bag di perutnya.Â
Namun demikian, Ibu tetap ceria menjalani rutinitas sehari-hari. Hingga saat Ibu meninggal, Ibu tampak terlihat sehat. Bahkan berencana menjalani operasi colostomy reveral, yaitu proses penutupan kolostomi karena semua fungsi organ Ibu sudah normal. Sel kanker pun sudah bersih setelah berjuang selama empat tahun.
Namun, satu minggu sebelum operasi, Ibu mulai berbicara ngawur. Beliau mengeluh mual dan muntah-muntah, hingga akhirnya minta diantar ke rumah sakit. Takdir berkata lain, Ibu meninggal dalam perjalanan. Waktu itu hari Jumat, tanggal 11 Maret 2022, Ibu dikebumikan di bawah pohon yang teduh.
Tahun ini adalah Idulfitri kedua tanpa Ibu. Rasanya berbeda. Kota Jakarta tidak lagi menjadi tempat yang dirindukan. Meskipun demikian, saya tetap jadwalkan berkunjung ke sana setiap bulan karena masih ada Bapak di rumah. Bapak yang kini sendirian. Setidaknya Bapak menjadi satu-satunya alasan saya merindukan Kota Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H