Misalnya, ego yang terlalu tinggi. Dia memiliki ego yang besar atau merasa bangga atas kelebihan yang ada pada dirinya sehingga selalu merasa percaya diri. Akhirnya, dia enggan untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf, bahkan cenderung akan kesulitan untuk mengucapkan kata maaf. Hal ini bisa terjadi karena merasa bahwa mengakui kesalahan dan meminta maaf bisa merusak citra diri atau mengurangi kepercayaan diri mereka.
Bisa juga karena rasa takut. Orang yang enggan meminta maaf, bisa jadi sebenarnya dia adalah pengecut yang khawatir akan diabaikan atau dihakimi oleh orang yang merasa tersakiti karena ulahnya. Rasa takut ini bisa muncul karena pernah mengalami pengalaman buruk dalam meminta maaf di masa lalu atau karena merasa tidak dihargai oleh orang yang dimintai maaf.
Kurang didikan bisa menjadi faktor seseorang enggan untuk meminta maaf. Mungkin masa kecil yang terlalu dimanjakan atau kebutuhan yang selalu terpenuhi, membuat akhirnya dia merasa tinggi. Dia tidak mengerti betapa pentingnya meminta maaf dan kurang memahami bagaimana cara melakukannya. Kurangnya pemahaman ini membuat seseorang merasa tidak nyaman atau tidak yakin cara mengungkapkannya.
Dalam hal ini harus ada orang lain yang menasihatinya. Jangan biarkan orang yang demikian diberikan pemakluman atas nama saling memahami. Berikan dia pemahaman bahwa meminta maaf itu bukan tanda kelemahan, melainkan, melainkan tanda bahwa seseorang berani dan bijaksana dalam mengakui kesalahan.
Sebagai individu yang bersifat sosial, penting bagi kita untuk belajar bagaimana menghargai dan menghormati orang lain. Mengucapkan kata maaf bisa menjadi langkah kecil yang bermakna dalam membangun hubungan sosial yang positif dan saling mendukung.
Kita tak perlu izin untuk melakukan apa pun semau kita
Begitu pun orang lain tak perlu izin untuk mencibir atas kesalahan kita
Namun, apa pun yang kita lakukan akan selalu ada pertanggungjawaban
selalu ada amalan yang dipertaruhkan
Saatnya saling memaafkan.Â
Semoga saling rida atas perbuatan yang telah lalu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H