buka puasa bersama, sebenarnya sudah telat banget, ya. Secara masyarakat muslim semuanya sudah berangkat mudik, bahkan sebagian mungkin sudah berlebaran mengikuti metode hisab, yaitu satu hari lebih cepat dari keputusan pemerintah.
Hari gini ngomonginBuka puasa bersama atau ifthar, sebenarnya sudah ada sejak zaman kenabian ketika pertama kali disyariatkannya puasa Ramadan. Tradisi ini dilakukan ketika umat muslim berbuka puasa pada bulan ramadan dan berkumpul untuk saling membagi makanan dan minuman.
Waktu itu Rasulullah menetap di Kota Madinah, bersama para sahabatnya berbuka puasa bersama dengan kurma dan air, roti atau susu kambing yang disediakan oleh orang kaya atau dermawan.Â
Ketika ada sahabat yang kurang mampu dan datang untuk berbuka puasa, mereka lantas berbagi makanan yang ada. Hal ini menjadi salah satu bentuk solidaritas dan persaudaraan antarumat muslim.
Seiring berjalannya waktu, tradisi buka puasa bersama menjadi semakin populer di seluruh dunia, khususnya di negara-negara dengan mayoritas penduduk adalah muslim.Â
Sampai saat ini, buka puasa bersama telah menjadi acara yang  ditunggu-tunggu oleh banyak orang dan dijadikan sebagai momen untuk berkumpul bersama keluarga, teman, dan kerabat. Selain itu, buka puasa bersama juga sering diadakan di masjid, organisasi, atau lembaga sosial sebagai bentuk kegiatan sosial dan kemanusiaan.
Misalnya bagi komunitas Sanggar Humairah. Sebuah sanggar senam khusus muslimah yang terletak di kawasan Cileungsi, Jawa Barat, memiliki personil yang  guyub satu sama lain.Â
Selain menikmati hidangan makanan dan minuman, buka puasa bersama menjadi momen yang sangat penting bagi mereka untuk bisa saling berbagi kisah dan mengikat kebersamaan.Â
Solidaritas dan rasa persaudaraan di antara para membernya sangat terikat kuat sehingga momen apa pun yang diselenggarakan di sanggar tersebut, sangat mengena di hati dan membekas dalam ingatan.
Member yang didominasi emak-emak tersebut memiliki cara hemat agar buka puasa bersama tetap terasa seru dan menyenangkan. Mereka saling membawa satu menu makanan atau minuman, untuk berkolaborasi bersama para member lain sehingga hidangan yang disajikan pun sangat beragam. Istilah kerennya adalah potluck.Â
Tidak masalah jika ada member yang tidak bisa membawa makanan. Mereka akan tetap berbagi karena hidangan yang disajikan sangat banyak. Selain mengenyangkan, justru itu yang bikin nikmat karena para member saling sharing dan berdiskusi tentang cara sehat berolahraga selama berpuasa.
Lalu, apakah hikmah yang bisa diambil dalam momen buka puasa bersama bagi komunitas?
Yang pertama, tentu saja meningkatkan rasa kebersamaan. Buka puasa bersama menjadi momen mempererat hubungan antara anggotanya. Mereka akan saling diskusi, berbagi cerita, pengalaman, dan wawasan.
Misalnya, saling memberikan tips bagaimana agar semangat berolahraga selama berpuasa atau saling berbagi resep dari makanan yang dibawa. Bisa juga saling berbagi resep atau sharing kehidupan keluarga.
Yang kedua, dan ini paling menarik karena momen buka puasa bersama bisa dijadikan ajang promosi dan memperluas jaringan.
Misalnya, jika ada salah satu member yang berprofesi sebagai penjual makanan, membawa salah satu makanan sebagai sample, kemudian rasa makanannya sangat cocok di lidah. Tentu saja, mereka yang menyukai dengan makanan tersebut bisa memesannya. Momen buka puasa bersama menjadi momen yang menguntungkan bagi penjual makanan untuk memperluas jaringan dan memperbanyak pelanggan.Â
Yang ketiga, meningkatkan rasa empati. Ketika buka puasa bersama, mereka yang datang bukan hanya yang membawa makanan saja. Yang tidak membawa makanan pun boleh datang. Mereka akan saling berbagi satu sama lain.
Yang keempat, tentu saja menambah kenikmatan. Jadi, sebenarnya yang bikin bukber tetap nikmat adalah kebersamaannya. Mau itu hidangannya mahal atau murah, yang penting makannya bareng-bareng. Bahkan jika hanya ada kurma dan air putih pun, bukber akan sangat nikmat jika dinikmati bersama-sama.Â
Meskipun para member sanggar Humairah berasal dari tingkat ekonomi yang berbeda, ketika berada di bawah atap sanggar, para member akan merasa setara, senasib, dan sependeritaan. Mereka akan saling menyemangati satu sama lain.Â
Sekalipun hidangan yang tersaji sedikit saja, para member akan tetap merasa gembira karena yang sedikit itu. Sebab, sebenarnya bukan banyaknya makanan yang mereka cari, melainkan solidaritas, kebersamaan, dan seru-seruan bareng yang membuat para member nyaman meskipun harus berbagi sedikit hidangan.
Seperti pada zaman Rasulullah. Padahal mereka hanya makan kurma dan minum air. Namun, rasa nikmatnya mengalahkan rasa daging unta karena kebersamaan menikmati hidangan berbuka puasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H