Momen hari lebaran pada masa kecil yang kerap saya ingat ketika salat Idulfitri adalah aroma pakaian baru menyeruak di seluruh penjuru lapangan. Baik mukena, maupun pakaian yang digunakan kentara sekali kalau masih baru. Sepertinya 6 dari 10 orang memilih mengenakan pakaian baru tanpa dicuci terlebih dahulu. Mungkin biar lebih terasa pakaian barunya atau bisa juga yang berpikiran seperti saya; sekalian kotor. Oleh karena itu, pakaian baru tidak dicuci dahulu, nanti saja sekalian pasca-memakainya.
Lalu, apakah Anda berada di tim pakaian baru harus dicuci terlebih dahulu sebelum dipakai, atau dicuci nanti setelah dipakai?
Sebenarnya pakaian baru meskipun seharusnya bersih, harus dicuci dulu sebelum digunakan. Proses produksi pakaian, pengiriman, hingga penyimpanan bisa jadi membuat pakaian terkontaminasi oleh debu dan kotoran. Belum lagi sisa bahan kimia tertentu selama proses produksi mungkin saja mengakibatkan reaksi pada tubuh, terutama anak kecil yang masih rentan alergi. Zat kimia, seperti formaldehid yang digunakan untuk mengawetkan bahan pakaian dapat menyebabkan iritasi kulit.Â
Mencuci pakaian baru sebelum digunakan sangat dianjurkan untuk menghilangkan kotoran dan bahan kimia yang terdapat pada pakaian, serta mengurangi risiko iritasi atau alergi pada kulit. Akhirnya setelah menjadi orang tua, pakaian baru selalu saya cuci terlebih dahulu sebelum memakainya, terutama untuk anak-anak.
Terlepas dari kebiasaan mencuci baju baru atau tidak, lebaran merupakan momen yang dinanti oleh seluruh umat muslim di seluruh dunia. Setiap tahunnya, kita merayakan hari kemenangan ini dengan berbagai cara, termasuk berbusana rapi dan bersih  menyambut Lebaran. Tanpa disadari momen baju baru menjadi sebuah tradisi yang melekat pada hari raya Idulfitri.
Baju lebaran menjadi salah satu hal yang tak boleh terlewatkan dalam persiapan menyambut momen yang penuh berkah ini. Rasulullah menganjurkan untuk mengenakan pakaian terbaik yang artinya pakaian tersebut tidak harus baru.
Untuk laki-laki dewasa, simpel saja. Hanya perlu atasan berupa kemeja, koko, kurta, atau bahkan kaus bergaya kasual. Bawahannya cukup dengan celana panjang atau sarung jika ingin berangkat shalat Ied. Jangan lupa syariat untuk pria adalah mengenakan celana tidak melebihi mata kaki, serta tidak memakai sutra dan emas.
Sementara itu, untuk anak-anak yang penting adalah nyaman dan menyerap keringat. Aktivitas mereka yang kerap mengerahkan energi sehingga berpeluh dan akhirnya terkena alergi karena bahan yang dipakai memiliki sifat yang tidak mudah menyerap keringat.
Bagaimana dengan kaum wanita?
Segala sesuatu yang terdapat pada wanita adalah sumber fitnah yang besar bagi kaum pria. Oleh karena itu, seorang muslimah diwajibkan untuk menutup auratnya, yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Allah mengatur syariat demikian untuk muslimah adalah sebagai bentuk penghormatan dan kemuliaan kepada kaum wanita.
Namun, selain menutup aurat, ada beberapa ketentuan lain yang merupakan syarat berpakaian untuk wanita sebagai inspirasi para muslimah dalam hal memilih baju lebaran.