Perputaran perekonomian pada bulan Ramadan meningkat seiring tingginya aktivitas konsumsi masyarakat selama bulan tersebut.
Hal itu dapat terjadi karena selama Ramadan, umat muslim berbondong-bondong banyak melakukan transaksi jual beli untuk persiapan Idulfitri seperti pembelian bahan makanan, pakaian, dan transportasi untuk mudik, bahkan bahan bangunan untuk yang ingin mempercantik rumahnya pada hari lebaran.
Namun, banyak orang yang tidak dapat mengontrol diri mana yang butuh dibeli atau hanya sekadar ingin. Akhirnya setelah lebaran, banyak masyarakat yang kehabisan uang. Sedikit pengalaman bahwa keuangan disebut sehat adalah jika kita memiliki cadangan atau simpanan uang sebesar minimal tiga bulan penghasilan.
Ada beberapa tips agar keuangan tetap terkontrol dan kita masih memiliki tabungan untuk masa depan.
1. Buatlah Anggaran Belanja
Sebelum rencana ke depan untuk Ramadan dan Idulfitri yang mencakup pengeluaran makanan, minuman, beli baju baru, dan aktivitas lainnya selama bulan suci ini. Pastikan untuk perencanaan pengeluaran ekstra seperti zakat dan sedekah.
2. Jangan Membeli Barang yang Diinginkan
Selama bulan Ramadan, banyak toko dan restoran menawarkan diskon dan promosi khusus. Namun, jangan tergoda untuk membeli sesuatu hanya karena tergiur oleh diskon yang besar-besaran. Pertimbangan kebutuhan dengan hati-hati dan pastikan bahwa kita benar-benar membutuhkan barang tersebut. Jangan sampai membeli barang yang kita inginkan, bukan yang kita butuhkan.
3. Konsumsi Makanan Secukupnya
Salah satu cara menghemat uang selama Ramadan adalah dengan memasak makanan sendiri. Namun, masaklah makanan lebih sedikit dari kebiasaan. Karena pengalaman saya pada bulan Ramadan, memasak sendiri malah jadi boros karena aktivitas makan yang sedikit, akhirnya makanan yang disajikan tidak habis atau bahkan terbuang. Jika ingin membeli lauk pauk, belilah di tetangga yang menjual masakan matang.
4. Tekan Pengeluaran Tak Terduga.