Bagi yang sudah nonton film berjudul Orang Kaya Baru, rata-rata menyukainya karena kocak walaupun jalan cerita agak absurd.Â
Absurd karena jika lokasinya memang dimaksudkan di Indonesia, hal-hal yang dipesankan oleh almarhum Bapak dalam wasiatnya, tentunya tak akan mungkin dapat diberlakukan di Indonesia, karena berlawanan dengan hukum positif yang berlaku.
Jadi mari kita andaikan bahwa kejadian ini ada di dimensi lain versi Indonesia. Dimana hukumnya unik dan dapat memenuhi keinginan almarhum Bapak yang nampaknya mempunyai hobi jail dan agak tegaan terhadap keluarganya sendiri.
Walaupun tujuannya baik, mendidik agar keluarganya menyadari pengorbanan dan nikmatnya hasil yang diperoleh dengan susah payah. Namun tetap saja, adegan yang dimaksud agar menjadi kocak ini, karena berulang kali dilakukan, menjadi membuat lelah penontonnya.
Namun sebelumnya, kita tonton dahulu trailernya.
Yuk ...
Nah, bagaimana? Masih ingin menonton?Â
Saya sendiri waktu itu berkesempatan menonton saat screening awal, sehingga rata-rata penontonnya memang senang menonton film dan biasa memberikan kritik hingga saran yang membangun.
Secara garis besar para pemain bermain aman mengikuti skenario. Tiada yang dapat menciptakan suatu "golden scene" yang membuat saya teringat dan tertawa-tawa terus. Hal ini mungkin disebabkan hal yang tadi itu. Pengulangan yang berlebihan.  Bahkan Raline Shah nampak tidak cocok berperan sebagai orang miskin. Padahal apabila hendak dijadikan gaya parodi, bisa sekalian saja dibuat menjadi perubahan yang sangat berbeda 180 derajat.Misalnya seperti dalam film Princess Diary, dimana terlihat sekali perubahan Puteri Mia sebelum dan sesudah mengetahui jati dirinya.
Kalaupun ada yang mau diberi jempol, kembali jatuh pada Cut Mini, yang mampu membawakan perubahan peran dari perempuan yang pasrah menjadi yang bergaya bos. Pemain yang lain, bagi saya itu tadi, bermain aman.
Ide cerita lumayan menarik, meskipun akhir ceritanya menyisakan banyak pertanyaan menggantung juga.