Mohon tunggu...
Nuty Laraswaty
Nuty Laraswaty Mohon Tunggu... Penulis - Digital Marketer , penulis konten

owner my own law firm,bravoglobalteam founder,trainer network marketing, trading, speaker in radio program( heartline fm - gaya fm) and multiply seminars,mc

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Film Benyamin Biang Kerok, Pengabdi Setan, dan Warkop di Era "Kids Zaman Now"

5 April 2018   23:51 Diperbarui: 30 Maret 2021   12:26 1521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kembali pada Film Benyamin Biang Kerok, dapat dilihat bahwa film humor model tahun 1972 , nampaknya memang tidak pas lagi dimunculkan di era Kids Jaman Now. Perbedaan selera dan perubahan peta politik memberikan kontribusi pada perubahan selera ini, dan nampaknya tidak perlu semua film jadul dibuat ulang lagi.

Mungkin ada membantah dan menyampaikan , buktinya pembuatan ulang film - film Warkop dapat meraih sukses luar biasa . Jadi adalah tidak tepat, jika humor model jadul tidak mendapat tempat lagi .

Ya, hal ini memang menarik untuk dicermati, karena film remake Warkop kedua juga tidak seberhasil film Warkop pertama. Apabila diperhatikan lagi , bisa jadi film Warkop pertama merupakan pengobat rindu para penggemar Warkop dan netizen, komunitas serta pengamat film Indonesia yang penasaran , dan setelah rindu mereka terjawab maka film Warkop kedua pun tidak begitu mendapatkan sambutan dari netizen, komunitas dan pengamat film Indonesia.

Namun yang pasti saya lihat , tidak ada tuntutan hukum terhadap film-film Warkop. 

Begitu kabar mengenai adanya  gugatan dari penulis naskah asli Benyamin Biang Kerok ,Syamsul Fuad kepada pihak Falcon Pictures. Penonton mulai meninggalkan film ini, ditambah serbuan film-film dari Luar Negeri yang bergenre action, horor dan science fiction .

Netizen, komunitas serta pengamat film Indonesia seperti barisan , beralih pada film-film dari Luar Negeri.

Masih belum berhenti disitu pula,  deretan film-film Indonesia siap menggantikan , dan dengan sangat cepat hilanglah film Benyamin Biang Kerok dari layar lebar.

Stop disini dahulu. bagaimana dengan film Pengabdi Setan? Mengapa bisa sukses dan layar lebar seolah terbuka lebar untuk film ini?

Itu karena selera penonton Indonesia akan film horor masih sangat tinggi, rasa haus akan ditakut-takuti dan tuntutan akan munculnya film horor dengan tema cerita  dan sudut pengambilan film yang berbeda  sangatlah banyak muncul dibicarakan baik melalui media sosial hingga grup-grup percakapan seperti telegram, wa dan lain-lain sejenis.

Namun catatan dari saya , adalah jika sebuah film sudah tersandung pada isu tema pluralisme, agama, budaya maka bersiaplah menghadapi netizen, komunitas dan pengamat film Indonesia kids jaman now , yang menginginkan tontonan sesuai selera mereka. 

Apakah tontonan yang sesuai selera mereka? Maka masih di peringkat nomor satu dan menjadi juaranya adalah film horor. mau produksinya seperti apapun, masih menjaring penonton yang mau mengeluarkan uang , mengantre untuk membeli tiket dan saling tertawa dan memberikan komentar , membahas film horor tersebut melalui media sosial dan grup-grup percakapan seperti telegram, wa dan lain-lain sejenis.

Selamat Hari FilmNasional , selamat menikmati Film Horor

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun