Mohon tunggu...
Nuty Laraswaty
Nuty Laraswaty Mohon Tunggu... Penulis - Digital Marketer , penulis konten

owner my own law firm,bravoglobalteam founder,trainer network marketing, trading, speaker in radio program( heartline fm - gaya fm) and multiply seminars,mc

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Wonderstruck", Film Dua Lini Waktu yang Mengejutkan

30 Januari 2018   13:41 Diperbarui: 30 Januari 2018   15:52 939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diadaptasi dari novel berjudul sama karya Brian Selznick , saya bersama Komik Kompasiana pun nonton bersama di bioskop di Plaza Semanggi. Saya dibuat terpukau dengan jalan cerita dengan dua lini waktu yang berbeda. Lini waktu masa kini, tetap berwarna. Adapun lini waktu masa lalu digambarkan melalui media hitam putih.

Walaupun berjalan lambat pada awalnya, namun alur cerita mendekati pertengahan mulai berubah menjadi penuh misteti dan tanda tanya.

Inti cerita masa kini pada pada pencarian Ayah dari seorang anak kecil bernama Ben. Fokus terhadap pencarian ini menjadi sangat penting, saat Ibu Ben meninggal dan Ben menemukan "petunjuk" mengenai keberadaan Ayahnya dari sebuah pembatas buku yang mencantumkan alamat dan nama tempat.

Ben , tanpa memperdulikan kondisi apapun juga, langsung saja berangkat ke lokasi tempat tersebut. Rintangan demi rintangan, dihadapai oleh Ben dengan gagah dan nampaknya nasib baik memang berpihak pada Ben, karena pertemuan-pertemuan kecil justru menjadi titik penghubung dari tujuan utama Ben, untuk bertemu dengan Ayahnya.

Inti cerita  masa lalu pada obsesi seorang gadis kecil bernama Rose terhadap seorang bintang film, yang aktingnya selalu membuat Rose terhanyut terbawa perasaan. Saat Ayahnya memaksanya untuk melakukan sesuatu yang tidak ia sukai, Rose memutuskan untuk melarikan diri dari rumah untuk mencari bintang film tersebut.

Cerita digambarkan pas waktunya, sehingga saat konfilk memuncak. Bersamaan waktunya dalam dua lini waktu tersebut. 

Pada akhirnya kedua anak ini menemukan apa yang mereka cari, dan kaitan antara mereka berdua

Pemeran Ben dan Rose harus dapat berakting sebagai orang yang kehilangan pendengaran. Saya tertarik pada pemeran Rose saat masih anak-anak , yaitu  Millicent Simmonds, karena aktingnya begitu natural dan saat saya mengetahui bahwa Millicent dalam kehidupan nyata memang benar tuna wicara, sayapun tak kuasa menahan haru. Di tengah persaingan akting , Milicent mampu memberikan energi dan tiada kecanggungan dalam memerankan Rose.

Film berdurasi 117 menit dan dibintangi oleh Oakes Fegley, Julianne Moore, Michelle Williams dan Millicent Simmonds. Sutradara Todd Haynes 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun