Mohon tunggu...
Nuty Laraswaty
Nuty Laraswaty Mohon Tunggu... Penulis - Digital Marketer , penulis konten

owner my own law firm,bravoglobalteam founder,trainer network marketing, trading, speaker in radio program( heartline fm - gaya fm) and multiply seminars,mc

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ayat-ayat Cinta 2, Adakah Kisah Cinta Sempurna Itu?

11 Desember 2017   13:27 Diperbarui: 11 Desember 2017   13:45 2937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto bersama penulis, Kang Abik. Dokumentasi

Saat saya menulis di kompasiana, entah mengapa lagu Rosa , Ayat - Ayat Cinta seolah terngiang. Lagu itu begitu membekas dalam hati, saat pertama kali mendengarnya dan membuat memahami mengapa jalan cerita film Ayat-Ayat Cinta sangat berkesan. Ya, Bagi saya lagu ini, sangatlah lekat dengan film tersebut.

Desir pasir di padang tandus
Segersang pemikiran hati
Terkisah ku di antara cinta yang rumit

Bila keyakinanku datang
Kasih bukan sekadar cinta
Pengorbanan cinta yang agung
Ku pertaruhkan

Reff:
Maafkan bila ku tak sempurna
Cinta ini tak mungkin ku cegah
Ayat-ayat cinta bercerita
Cintaku padamu
Bila bahagia mulai menyentuh
Seakan ku bisa hidup lebih lama
Namun harus ku tinggalkan cinta
Ketika ku bersujud

Bila keyakinanku datang
Kasih bukan sekedar cinta
Pengorbanan cinta yang agung
Ku pertaruhkan

Repeat reff

Ketika ku bersujud

Harapan akan hal ini pupus sudah pada Film Ayat-Ayat Cinta 2, tak ada musik yang mendukung. Meskipun sederet nama besar penyanyi ditampilkan, seolah Film Ayat-Ayat Cinta 2 tidak mempunyai lagu yang dapat memberi "jiwa" pada jalan cerita film tersebut.

Deretan bintang yang muncul dan berperan dengan apik, juga seolah menghilangkan "rasa" dan "jiwa" dari Ayat-Ayat Cinta 2. Saya hanya merasakan film ini terlalu banyak "titipannya" untuk hadir sebagai peneduh di era hiruk pikuknya ke ragaman etnis manusia waktu ini.

Sosok Fahri, dalam film digambarkan hanya dapat mengikuti arus permintaan sekelilingnya, lebih banyak adegan dia terdiam dan terpaku , dan terpaksa mau tak mau menjalankan, karena orang lain "mengatasnamakan" namanya menyampaikan bahwa Fahriakan melakukan hal tersebut. Konflik dan penghayatan pergelutan jiwa Fahri tidak terlihat dan tergambarkan dengan bagus.

Banyak sekali hal-hal yang dapat lebih ditekankan, tidak terlihat dan tergambarkan. Saya seolah menonton sinetron dan bukan film yang didasari tulisan karya besar kang Abik.

Namun untuk menjawab kerinduan penonton, dapatlah film Ayat-Ayat Cinta 2menjawabnya.

Pengorbanan Aisha, membuat bulu kuduk saya berdiri , mungkin karena saya mengenal beberapa orang korban yang dari peristiwa yang dialami oleh Aishadan seolah hal tersebut terlalu "luar biasa" fantastis dan tidak natural . Bagi saya yang mengetahui hal tersebut, rasanya adegan dalam film ini ibarat "dongeng" 

Ya, dalam film Ayat-Ayat Cinta 2 seolah tokoh Fahridan Aisha bukanlah manusia pada umumnya , namun sosok-sok yang sangat sempurna. 

Namun apatah arti "sempurna" itu? Tentunya jawaban masing-masing berbeda-beda. 

Bagi yang ingin bernostalgia mengenang tokoh Fahridan kehidupannya setelah beberapa tahun kemudian, yuk mari segera menonton.

saya berfoto bersama poster Ayat-Ayat Cinta 2. Dokumentasi pribadi
saya berfoto bersama poster Ayat-Ayat Cinta 2. Dokumentasi pribadi
Biarkanlah saya akan tetap kembali pada versi bukunya saja. 

Hal-hal yang menarik dalam film ini adalah pemandangan luar biasa yang membuat seolah ingin segera berkunjung ke lokasi shooting, pengambilan gambar dengan sudut yang bebrbeda, serta penampilan sesaat yang berkesan dari Manoj Punjabi. Serentak penonton bertepuk tangan di saat pemutaran screening film Ayat-Ayat Cinta 2 ini. Apakah anda bisa menebak di adegan yang manakah itu? :-)

Akting Dewi Irawan sebagai Catarina, justru mencuri perhatian saya. Walau hanya sedikit, namun mampu meninggalkan kesan mendalam.

Sinopsis

Film ini merupakan kelanjutan dari film sebelumnya bercerita Fahri Abdullah (Fedi Nuril) saat ini hidup sendiri di Edinburgh, bersama asistennya Hulusi (Pandji Pragiwaksono). Fahri telah kehilangan Aisha tujuh bulan lalu, saat Aisha menjadi sukarelawan di jalur Gaza. Sejak saat itu Fahritidak pernah lagi mendengar kabar tentang Aisha.

Fahri terus menunggu dalam kesedihannya yang mendera hatinya. Kesedihan yang coba dia atasi dengan kesibukannya sebagai seorang dosen dan juga pengusaha sukses di kota tersebut. Fahri juga disibukkan dengan kehadiran Misbah (Arie Untung), sahabat lamanya, yang ingin menumpang tinggal bersamanya

Fahriseringkali dihadapkan pada persoalan tetangga-tetangganya yang beragam. Ada nenek asal Yahudi, Catarina (Dewi Irawan) yang sedang mengalami permasalahan dengan anak tirinya. Ada juga Keira McGills (Chelsea Islan) seorang pemain biola berbakat yang sangat membenci Fahri, karena dianggap sebagai teroris yang telah menyebabkan kematian ayah mereka akibat bom di London.

Fahri mencoba untuk terus menjalankan amanah Aisha agar dia bisa membantu orang-orang di sekelilingnya. Niat baik Fahri ini seringkali malah membuat salah paham dan menyeret ke persoalan yang lebih rumit dan membahayakan hidupnya. Kehidupan Fahri menjadi semakin rumit ketika hadir Hulya (Tatjana Saphira)keponakan Aisha yang sekarang sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik.

Hulya yang ceria dan dinamis, menunjukkan ketertarikannya pada Fahri. Hulya bersedia menggantikan peran Aisha dalam kehidupan Fahri. Fahriragu untuk membuka hatinya bagi kehadiran Hulya, itu sama saja dia mengakui bahwa Aisha sudah meninggal. Fahrimasih berharap, setiap malamnya, Aisha kembali muncul dalam hidupnya. Semua mendukung Fahri melanjutkan hidupnya bersama Hulya, termasuk Sabina (Dewi Sandra) seorang perempuan terlantar berwajah cacat yang ditampung Fahri untuk tinggal bersama mereka. Sabina yang sudah dianggap saudara oleh Fahri, ternyata tidak saja membantu mengurusi rumah Fahri, tapi juga mampu membuat Fahrimelanjutkan hidupnya

 

Daftar pemeran

 Fedi Nuril sebagai Fahri bin Abdullah Shiddiq

Tatjana Saphira sebagai Hulya

Chelsea Islan sebagai Keira

Dewi Sandra sebagai Sabrina

Nur Fazura sebagai Brenda

Pandji Pragiwaksono sebagai Hulusi

Bront Palarae sebagai Baruch

Dewi Irawan sebagai Catarina

Deborah Whyte sebagai Janet

Cole Gribble sebagai Jason

Arie K. Untung sebagai Misbah

Syifa Hadju sebagai Fatimah

Paul Lapsley sebagai Anggota Polisi

 

Film ini disutradarai oleh Guntur Soehardjanto. Penulis skenario oleh Alim Sudio dan Ifan Ismail,

Film ini berlatar belakang di berbagai tempat seperti Gaza, Skotlandia, London, Budapest, dan juga Jakarta

Film Ayat-Ayat Cinta 2 sudah bisa Anda tonton di Bioskop mulai tanggal 21 Desember 2017.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun