"WAGE bukan sekadar biopik melainkan drama noir, cerita perburuan buronan denagn polisi, dan penjahatnya justru WAGE. Banyak hal dalam kehidupannya belum diketahui masyarakat, termasuk sebagai jurnalis dan novelis,' sebut John yang sebagai kolektor , berhasil memiliki sebuah buku langka bertajuk Perawan Desa karya Wage
Akhirnya Undangan Press Screening pun tiba, Â tergabung dalam KOPI, saya dan teman-teman turut terundang untuk kembali meliput Film Wage.
Saat hadir di lantai dasar Gd. Jakarta Theater. Para tamu undangan, disuguhi properti untuk berfoto dan dapat berimajinasi menjadi Sutradara, perekam hingga bergaya di layar tv yang memuat pemutaran trailer Film Wage. Para tamu undangan banyak yang tertegun. Ada yang dengan semangat langsung berfoto dan memuatnya dalam akun media sosialnya, namun adapula yang terdiam mengamati dan baru setelah dipersilahkan oleh penjaganya, baru memberanikan diri berfotoÂ
Acara dimulai tepat waktu, jam 12.30 WIB, para tamu undangan diminta masuk ke dalam teater , kemudian dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza. Gelappun , saat lampu dimatikan dan layarpun muncul Film Wage.
Sayapun langsung dibawa ke tahun 1928 , dengan sinematografi, dialog film  dan lagu-lagu yang digubah oleh M.Subchi Azal Tsani, produser eksekutif sekaligus komposer musik Film Wage. Melodinya sangat menyentuh hati dan bagi saya , terasa pas menemani adegan demi adegan dalam Film Wage.
Film Wage seolah pas menjadi tontonan untuk usia remaja dan telah memahami sedikit sejarah mengenai Wage. Alur cerita bergerak padat dan melompat adegan demi adegan, yang mungkin hanya dapat difahami oleh orang yang telah mengetahui sedikit mengenai Wage. Apabila belum mengetahui , sama sekali, akan terasa alur cerita agak membingungkan.
Saya sendiri termasuk penggemar film ala drama kelam , seperti Les Miserables, sehingga sangat menikmati adegan demi adegan. Namun beberapa penonton, mulai mengeluh lelah menonton dan anak-anak mulai memainkan hp nya, beberapa penonton ada yang meninggalkan kursinya. Durasi film 127 menit, mungkin juga menjadi penyebabnya .Â
Setelah selesai pemutaran Film Wage, para tamu undangan, diminta hadir ke ruangan untuk santap bersama dan tanya jawab Film Wage
Berikut adalah beberapa video dalam acara tanya jawab tersebut
1. Pendapat Sukmawati Sukarnoputri tentang Film WageÂ
2. Rendra Bagus Pamungkas tentang Wage
Film Wage tayang tanggal 9 November 2017
.
Film ini produksi :OPSHID MEDIA UNTUK INDONESIA
Para pemain :Rendra Bagus Pamungkas, Teuku Rifnu Wikana, Putri Ayudya, Prisia Nasution, Wouter Zweers, Ricky Malau, Ferry Sopyan, Pandoyo Adi Nugroho, Kedung Darma Romansa, Banon Gautama, Roy Santoso, Oim Ibrams, Ecky Lamoh, Eko Pethel, Peter van Luijk, Bram Makahekum, Khoirul Ilyas Aryatama, Windarti, Wulan Ruz, R.Nio Soeprapto
..
Executive Produser: M.Subchi Azal Tsani
Co. Executive Produser:Sheika Amenia Basalama, Denny A. Nugroho, Rizki Hikmawan, R. Ivan Nugroho
Produser: Andy Shafik
Co-Produser: R.Nio Soeprapto
Produser & Sutradara : John De Rantau
Skenario : Fredy Aryanto, Gunawan Bs
Director of Photography : Hani Pradigya
Penata Artistik : Frans X.R. Paat
Penata Musik : Indra Q & M. Subchi Azal Tsani
Penata Suara : Hadrianus Eko Sunu, M. Yusuf Patawari
Editor : Kusen Dony
Penata Rias & Kostum: Retno Astuti & Bambang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H