Mohon tunggu...
Demianus Nahaklay
Demianus Nahaklay Mohon Tunggu... Dosen - Announcer

Menjadi penyiar di radio adalah tugas mulia yang memungkinkan untuk mengedukasi, membangun persahabatan dan memberi solusi atas masalah sosial di masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Gemerlap Pohon Natal di Kota Ambon: Tanda Sukacita Menyambut Natal

5 Oktober 2024   20:52 Diperbarui: 5 Oktober 2024   22:32 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: Monumen Gong Perdamaian kota Ambon oleh: Ferry Xavi Solarbasain

Dari tahun ke tahun, pemerintah kota Ambon turut serta dalam mempercantik kota menjelang Natal sebagai bentuk promosi wisata. Dengan latar belakang budaya dan alam yang indah, Ambon menjadi destinasi menarik untuk dikunjungi saat libur Natal.

Acara seperti Festival Natal Ambon yang biasanya menampilkan musik tradisional, pameran kerajinan lokal, hingga kuliner khas Maluku, menambah semarak dan keunikan perayaan Natal di kota ini. Pengunjung juga bisa menikmati keindahan kota Ambon dan kehangatan masyarakatnya yang ramah.

 Sumber gambar: Monumen Gong Perdamaian kota Ambon oleh: Ferry Xavi Solarbasain
 Sumber gambar: Monumen Gong Perdamaian kota Ambon oleh: Ferry Xavi Solarbasain

Pohon Natal di Kota Ambon bukan hanya sekadar hiasan, melainkan tanda bahwa sukacita Natal sudah semakin dekat. Dengan semangat kebersamaan dan kerukunan antar umat beragama, pohon Natal di Ambon menjadi simbol harapan dan kasih di tengah masyarakat. 

Natal di Ambon adalah momen istimewa yang tidak hanya membawa kegembiraan bagi umat Kristiani, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya persatuan dan kedamaian di tengah keragaman.

Perayaan Natal di Ambon, dengan segala kemeriahannya, membawa pesan bahwa Natal adalah waktu untuk berbagi, mengasihi, dan mempererat persaudaraan, baik antar Ambon manise,individu maupun antar umat beragama di kota yang dikenal sebagai "Ambon Manise" ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun