Merantau juga mengajarkan anak-anak untuk lebih peka terhadap perasaan orang lain, serta mengembangkan keterampilan komunikasi dan empati.Â
Interaksi dengan berbagai tipe orang dan situasi mengasah kemampuan mereka dalam bernegosiasi, memecahkan masalah, dan bekerja sama, yang semuanya penting untuk keberhasilan di kehidupan sosial maupun profesional.Â
Ternyata dalam kehidupan kampus dan kehidupan berasrama, telah berdampak positif dalam membentuk karakternya. Jiwa sosial dan emosional terbentuk, selalu memberikan Solusi bagi mereka  menggapai yang sedang galau ditengah menggapai tujuan Bersama, bahkan secara pribadi pun mampu mengendalikan dalam menghadapi setiap situasi di kampus.
Tantangan yang Dihadapi
Tentu saja, merantau bukan tanpa risiko. Anak-anak harus siap menghadapi rasa kesepian, tekanan hidup yang lebih tinggi, serta kemungkinan kegagalan.
Oleh karena itu, dukungan dari keluarga sangat penting. Orang tua perlu memberikan dukungan moral dan tetap menjaga komunikasi yang baik, sehingga anak merasa tetap terhubung dengan rumah meski berada di tempat jauh.Â
Tak dapat disangkal bahwa seorang anak di saat meninggalkan orang tua bukan hal yang muda, tetapi prinsip kami sebagai orang tua selalu memberikan motivasi, teristimewa mendoakannya sekalipun melalui video call, dukungan yang sangat membangkitkan membantu belajarnya.
Merantau adalah kesempatan emas bagi anak-anak untuk belajar dan berkembang. Dengan menghadapi tantangan hidup mandiri, mereka bisa menjadi pribadi yang lebih matang, kuat, dan siap bersaing di dunia global.Â
Orang tua harus melihat merantau sebagai investasi jangka panjang bagi masa depan anak, bukan hanya sebagai perpisahan sementara. Dukungan dan bimbingan dari keluarga akan sangat membantu anak-anak dalam memaksimalkan potensi yang mereka miliki selama merantau. Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H