Mohon tunggu...
Demianus Nahaklay
Demianus Nahaklay Mohon Tunggu... Dosen - Announcer

Menjadi penyiar di radio adalah tugas mulia yang memungkinkan untuk mengedukasi, membangun persahabatan dan memberi solusi atas masalah sosial di masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Jembatan Merah Putih Ambon: Ikon Kemajuan dan Simbol Persatuan

26 Juni 2024   21:06 Diperbarui: 26 Juni 2024   21:18 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KM Ferry di Dermaga Galala. Sumber gambar: Ferry Xavi Solarbasain

Jembatan Merah Putih Ambon: Ikon Kemajuan dan Simbol Persatuan

Sebelum dibangunnya jembatan merah putih, maka transportasi dari kota Ambon menuju bandara Pattimura merupakan perjalanan yang cukup jauh. 

Mengapa karena harus melewati daerah Passo dan sekitarnya kurang lebih satu jam perjalanan. Bagi mahasiswa Unpatti satu-satunya transportasi adalah menaiki Ferry dari Galala menuju arah  Poka tempat menuntut ilmu di sana.

KM Ferry di Dermaga Galala. Sumber gambar: Ferry Xavi Solarbasain
KM Ferry di Dermaga Galala. Sumber gambar: Ferry Xavi Solarbasain

 Atau sebagai lagi menaiki perahu galala menuju poka.   Tetapi semua nya transportasi ini telah ditinggalkan  penggunaanya setelah Jembatan Merah Putih difungsikan sebagai jalan utama.


Jembatan Merah Putih adalah salah satu ikon kebanggaan kota Ambon, Maluku. Dibangun dengan tujuan untuk menghubungkan dua wilayah yang sebelumnya dipisahkan oleh Teluk Ambon, jembatan ini tidak hanya menjadi solusi infrastruktur yang krusial tetapi juga simbol persatuan dan kemajuan bagi masyarakat Ambon.

 Latar Belakang dan Pentingnya Jembatan Merah Putih

Kota Ambon, sebagai ibu kota provinsi Maluku, memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata, perdagangan, dan perikanan. Namun, akses yang terbatas antara kawasan Galala dan Poka sering kali menjadi penghambat bagi mobilitas masyarakat dan distribusi barang. 

Sebelum adanya jembatan ini, warga harus menyeberangi teluk dengan perahu atau memutar melalui jalur darat yang memakan waktu lebih lama. Jembatan Merah Putih dibangun untuk mempermudah akses tersebut dan mendukung perkembangan ekonomi setempat.

 Proses Pembangunan

Pembangunan Jembatan Merah Putih dimulai pada tahun 2011 dan selesai pada tahun 2016. Proyek ini menelan biaya sekitar 772 miliar rupiah, yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

 Sebagai mana biasanya setiap Keputusan selalu menimbulkan pro dan kontra. Itulah awal program Pembangunan jembatan di wacanakan oleh pemerintah propinsi Maluku. 

Hal ini dapat terjadi dengan pandangan bahwa jika jembatan merah putih dibangun akan mematikan pendapatan rakyat kecil dalam mencari nafkah seperti speedboat yang mengangkut mahasiswa, atau perahu yang menyeberangkan mahasiswa pasti akan terancam. Dan menang pada akhirnya transportasi KM Ferry dan perahu-perahu nelayan kecil yang beroperasi sebelumnya secara otomatis gulung tikar.

Jembatan ini memiliki panjang sekitar 1.140 meter dan terdiri dari tiga bagian utama: jembatan utama, jembatan penghubung, dan jalan akses. Bagian utama jembatan memiliki panjang sekitar 300 meter dan dibangun dengan struktur kabel gantung, yang memberikan kekuatan dan stabilitas tambahan terhadap jembatan tersebut.

Tantangan dalam Pembangunan

Membangun Jembatan Merah Putih tidaklah tanpa tantangan. Kondisi geografis dan cuaca ekstrem di Ambon menjadi salah satu kendala utama. Selain itu, pembangunan juga harus mempertimbangkan aspek lingkungan dan keberlanjutan, mengingat pentingnya Teluk Ambon sebagai habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna laut.

Manfaat dan Dampak Positif

Sejak diresmikan pada bulan April 2016 oleh Presiden Joko Widodo, Jembatan Merah Putih telah memberikan berbagai manfaat signifikan bagi masyarakat Ambon. Beberapa di antaranya adalah:

Peningkatan Aksesibilitas.

JMP Setelah diresmikan. Sumber gambar: Ferry Xavi S
JMP Setelah diresmikan. Sumber gambar: Ferry Xavi S

 Waktu tempuh antara kawasan Galala dan Poka berkurang drastis, dari sebelumnya sekitar satu jam menjadi hanya beberapa menit.

  Pertumbuhan Ekonomi.

 Dengan akses yang lebih mudah, distribusi barang dan jasa menjadi lebih efisien, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Transportasi darat semakin lancar dan hemat waktu. Sumber gambar: Dokumen Pribadi/Nus Nahaklay
Transportasi darat semakin lancar dan hemat waktu. Sumber gambar: Dokumen Pribadi/Nus Nahaklay

Pengembangan Pariwisata.

 Jembatan ini telah menjadi daya tarik wisata baru, menarik wisatawan domestik dan mancanegara untuk berkunjung ke Ambon.

Peningkatan Kualitas Hidup.

Masyarakat setempat kini memiliki akses yang lebih baik ke berbagai fasilitas publik, seperti pendidikan dan Kesehatan, teristimewa akses menuju bandara pattimura semakin cepat jangkauannya.

Jembatan Merah Putih bukan hanya sekadar infrastruktur penghubung, melainkan simbol persatuan dan kemajuan bagi Ambon dan Maluku.

 Keberhasilan pembangunan jembatan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendorong pembangunan daerah. 

Ke depan, diharapkan jembatan ini dapat terus memberikan manfaat dan menjadi saksi perkembangan Ambon menuju masa depan yang lebih cerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun