Kenapa Hujan Bisa Bikin Batuk dan Pilek? Ini Jawabannya.
Semalam sebagaimana biasanya setiap Kamis malam saya melakukan pelayanan Rohani melalui siaran radio Dian Mandiri Ambon. Keluar dari rumah dengan hujan gerimis, di ruang studio yang sangat dingin dan kembali ke rumah setelah siaran pun hujan sedikit lebat. Memang diakui bahwa bulan Juni adalah musim hujan yang sangat tinggi di kota Ambon. Saat itulah tubuhku sedikit basah akibat tidak membawa payung maupun mantel hujan. Disitulah mulai terasa batuk, pilek dan demam hingga pagi hari.
Dari laman haldoc.com bahwa Penyebab utama batuk dan pilek bukan karena kehujanan. Pilek adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus pada hidung dan tenggorokan. Seperti : rhinovirus (HRV), adenovirus, human parainfluenza dan respiratory syncytial
Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai fenomena ini.
Salah satu efek langsung dari terpapar hujan adalah penurunan suhu tubuh. Ketika tubuh basah dan terekspos pada suhu rendah, tubuh Anda harus bekerja lebih keras untuk menjaga suhu tubuh yang normal. Ini bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuatnya lebih sulit bagi tubuh untuk melawan virus dan bakteri.
Lingkungan Lembab dan Virus
Kota Ambon belakangan ini diguyur hujan siang dan malam menyebabkan kondisi lingkungan yang lebih lembab, yang dapat menciptakan kondisi ideal untuk penyebaran virus pernapasan seperti virus flu. Virus ini bisa bertahan lebih lama di lingkungan lembab dan dingin, meningkatkan peluang terinfeksi saat berada di luar rumah dalam cuaca hujan.
Kedinginan dan Infeksi Sekunder
Saat tubuh kedinginan, aliran darah ke permukaan kulit berkurang untuk menjaga organ vital tetap hangat. Ini bisa mengurangi aliran darah dan, karenanya, mengurangi sel-sel imun ke bagian lain dari tubuh, termasuk saluran pernapasan. Dengan kekuatan pertahanan tubuh yang berkurang, virus dan bakteri yang  di hirup atau sentuh memiliki peluang lebih besar untuk menyebabkan infeksi.