Mohon tunggu...
Demianus Nahaklay
Demianus Nahaklay Mohon Tunggu... Dosen - Announcer

Menjadi penyiar di radio adalah tugas mulia yang memungkinkan untuk mengedukasi, membangun persahabatan dan memberi solusi atas masalah sosial di masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Transformasi Pekarangan Rumah Poliwu: Dari Lahan Kosong Menjadi Kebun Sayuran yang Sehat dan Produktif

20 Juni 2024   07:28 Diperbarui: 21 Juni 2024   00:00 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadi kaya (Amsal 10:4)

Poliwu, sebuah dusun kecil di daerah kabupaten Maluku Barat Daya yang kaya akan budaya dan tradisi, kini semakin dikenal dengan inovasi-inovasi lokal yang memanfaatkan sumber daya alam secara optimal. 

Salah satu inovasi tersebut adalah pemanfaatan pekarangan rumah menjadi kebun sayuran. Jika dibandingkan dengan kehidupan masyarakat dulu, kini masyarakat telah mengalami kemajuan dalam hal menanam sayuran. 

Hal ini tidak hanya memberikan pasokan sayuran segar bagi keluarga, tetapi juga mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.

Sayuran dipekarangan rumah Poliwu. | Sumber gambar: Foto via WA Fero Knyarilay
Sayuran dipekarangan rumah Poliwu. | Sumber gambar: Foto via WA Fero Knyarilay

Manfaat Mengubah Pekarangan Menjadi Kebun Sayuran

Kemandirian Pangan.

Dengan menanam sayuran sendiri, keluarga dapat mengurangi ketergantungan pada pasar dan memastikan ketersediaan bahan pangan yang sehat. Kebutuhan akan sayuran segar, setiap hari tersedia pada pekarangan masing-masing keluarga. Bahkan masyarakat yang terkenal sebagai Masyarakat yang kental dengan jiwa kekeluargaan, mereka bisa berbagi satu sama lain tanpa harus membeli.

Kesehatan.

Sayuran yang ditanam sendiri cenderung lebih sehat karena bebas dari pestisida kimia berbahaya. Mengapa? Dibandingkan dengan penanaman sayur-sayuran di tempat lain di luar kabupaten, masyarakat Poliwu masih mempertahankan penanaman sayur-sayuran dengan mengandalkan pupuk kendang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun