Sila ketiga, persatuan Indonesia, menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Pendidikan Pancasila mendorong siswa untuk mencintai tanah air dan menghargai keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan Bersama diatas kepentingan pribadi atau golongan.
Mengembangkan Sikap Demokratis
 Sila keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, mengajarkan siswa untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi, menghargai pendapat orang lain, dan mengambil keputusan secara musyawarah. Bukti keempat ini memiliki makna pemerintah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, dengan musyawarah untuk mencapai mufakat
Menegakkan Keadilan Sosial.
Sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menekankan pentingnya keadilan dan kesejahteraan sosial. Pendidikan Pancasila mendorong siswa untuk berperan aktif dalam mewujudkan keadilan sosial di lingkungan sekitarnya
 Saling membantu adalah contoh sikap yang sesuai dengan sila ke-5 pancasila yang mengamalkan nilai-nila "keadilan sosial" karena mereka sedang membutuhkan pertolongan.
Strategi Implementasi Pendidikan Pancasila di Sekolah
Untuk mencapai tujuan tersebut, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh sekolah:
Integrasi dalam Kurikulum.
Nilai-nilai Pancasila harus diintegrasikan dalam berbagai mata pelajaran, seperti Pendidikan Kewarganegaraan, Sejarah, dan Bahasa Indonesia. Guru-guru dapat memasukkan contoh-contoh konkret tentang penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Ekstrakurikuler.