Mohon tunggu...
Demianus Nahaklay
Demianus Nahaklay Mohon Tunggu... Dosen - Announcer

Menjadi penyiar di radio adalah tugas mulia yang memungkinkan untuk mengedukasi, membangun persahabatan dan memberi solusi atas masalah sosial di masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pandangan Alkitab tentang Judi: Mengupas Etika dan Implikasinya

18 Juni 2024   19:51 Diperbarui: 18 Juni 2024   19:58 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pexels.com/photo/people-playing-poker-3279695/

"Pandangan Alkitab Tentang Judi : Mengupas Etika dan Implikasinya"

Perjudian adalah permainan di mana pemain bertaruh untuk memilih satu pilihan di antara beberapa pilihan di mana hanya satu pilihan saja yang benar dan menjadi pemenang.

 Pemain yang kalah taruhan akan memberikan taruhannya kepada si pemenang. Peraturan dan jumlah taruhan ditentukan sebelum pertandingan dimulai(uajy.ac.id)

Judi adalah aktivitas yang melibatkan taruhan uang atau barang berharga pada suatu permainan atau kejadian dengan harapan mendapatkan keuntungan. 

Pandangan Alkitab tentang judi tidak secara eksplisit menyebutkan praktik ini dalam teks-teksnya, tetapi prinsip-prinsip yang diajarkan Alkitab memberikan panduan yang jelas mengenai bagaimana orang Kristen harus memandang dan memperlakukan judi.

Prinsip-Prinsip Alkitabiah Terkait Judi

Cinta akan Uang

 Alkitab berulang kali memperingatkan tentang bahaya cinta akan uang. Dalam 1 Timotius 6:10, dinyatakan bahwa "Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang."

 Judi seringkali berakar pada keinginan untuk cepat kaya, yang dapat mengarah pada kecanduan dan perilaku yang tidak etis.  Paulus tidak mengatakan bahwa uang itu sendiri adalah kejahatan, melainkan "cinta uang" atau ketamakan adalah akar berbagai kejahatan. Ketika orang terobsesi dengan uang, mereka cenderung melalukan  tindakan tak bermoral atau jahat untuk mendapatkannya. 

Selain itu terjadinya penyimpangan iman dan penderitaan pada diri sendiri seperti stres kekuatiran dan putus asa dan semuanya kontribusi pada penderitaan pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun