Para penari bergerak dalam pola-pola yang berulang dan simetris, menciptakan harmoni yang memikat. Pada posisi lingkaran yang diandu oleh seorang pemimpin tujuannya memberikan arahan pada penari dalam mengganti posisi pada setiap gerakan sesuai irama lagu
Kostum yang digunakan dalam tarian ini biasanya mencerminkan keindahan dan keanggunan. Penari wanita mengenakan kebaya atau baju adat dengan kain yang indah, sementara penari pria biasanya memakai kemeja dan celana panjang yang rapi, sering kali dilengkapi dengan ikat kepala tradisional.
Musik Pengiring
Musik pengiring tarian Katreji sangat khas, biasanya menggunakan alat musik tradisional seperti tifa, gong, dan rebana. Ritme musik yang cepat dan energik memberikan semangat kepada para penari dan penonton. Kadang-kadang, alat musik modern seperti gitar dan biola juga ditambahkan untuk memberikan variasi dan memperkaya komposisi musik.
 Makna dan Fungsi Sosial
Katreji bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga memiliki fungsi sosial yang penting. Tarian ini menjadi sarana untuk mempererat hubungan antarwarga dan memperkuat rasa kebersamaan. Melalui gerakan dan musiknya, Katreji menyampaikan pesan-pesan tentang kerjasama, keharmonisan, dan kebanggaan akan budaya lokal.
Dalam konteks yang lebih luas, Katreji juga menjadi simbol identitas dan warisan budaya Maluku yang harus dilestarikan. Dengan melibatkan generasi muda dalam praktik dan pelestarian tarian ini, masyarakat Maluku dapat memastikan bahwa warisan budaya mereka tetap hidup dan relevan di masa depan.
 Pelestarian dan Pengembangan
Pelestarian tarian Katreji menjadi semakin penting di tengah arus globalisasi dan modernisasi. Upaya pelestarian dapat dilakukan melalui pendidikan formal dan non-formal, seperti memasukkan tarian ini ke dalam kurikulum sekolah, menyelenggarakan workshop dan pelatihan, serta mengadakan festival budaya secara rutin.Â
Tari  Katreja biasanya mulai dilestarikan sejak  anak-anak pada Tingkat TK,SD dan pada Tingkat yang lebih tinggi. Yang lazimnya acara pentas seni anak-anak tarian Katreji tidak terlewatkan dalam momen tersebut. Melalui pengalaman Ketika anak saya duduk pada Tingkat TK, dalam mengkahiri jenjang Tingkat TK, mereka mementas tarian Katreja.Â