Tugu Leimena di Ambon untuk Menghormati Pahlawan Nasional Indonesia
Merayakan Sejarah: PendirianDari laman esi.kemdikbud.go.id, Johannes Leimena adalah tokoh penting dalam pemerintahan presiden Soekarno. Ia lahir di Ambon pada 6 Maret 1905. Johannes Leimena  termasuk beruntung karena mengenyam pendidikan di sekolah  Belanda. Pada tahun 1914 ia pindah ke Batavia dan melanjutkan pendidikan Europeesch Lagere School (ELS)
Johannes Leimena adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia yang memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan dan pembangunan negara. Leimena dikenal sebagai seorang dokter, politisi, dan pejuang yang gigih.Â
Sebagai salah satu pendiri Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan tokoh penting dalam pemerintahan Indonesia, kontribusinya sangat besar dalam berbagai bidang, termasuk kesehatan, pendidikan, dan politik.
 Nama tokoh penting ini tidak sekedar diketahui sejarahnya melalui buku-buku cetak, buku pelajaran di sekolah-sekolah  tetapi lebih daripada itu nama Johannes dapat diabadikan melalui mendirikan sebuah tugu di daerah Poka tidak jauh dari Universitas Pattimura Ambon. Dengan dibangunnya tugu tersebut pada pertigaan poka, setiap mata akan tetap memandang dan terus mengenal jasa pahlawan Leimena.
Mendirikan tugu untuk menghormati Johannes Leimena di Ambon memiliki beberapa alasan kuat:
- Penghargaan terhadap Pahlawan Nasional: pada tahun 2010, 33 tahun setelah wafat, Leimena dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Leimena telah diakui sebagai pahlawan nasional. Tugu ini akan menjadi simbol penghormatan terhadap jasa-jasanya bagi bangsa dan negara.
- Inspirasi bagi Generasi Muda: Tugu ini diharapakan menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda di Ambon dan seluruh warga Indonesia untuk mengenang dan meneladani semangat juang dan dedikasi Johannes Leimena.
- Memperkaya Wisata Sejarah. Tugu Leimena dapat menjadi salah satu objek wisata sejarah yang menarik di Ambon, menambah daya tarik kota ini bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
- Pendidikan dan Kesadaran Sejarah: Tugu ini akan menjadi alat pendidikan bagi masyarakat, mengingatkan mereka akan sejarah perjuangan bangsa dan pentingnya mempertahankan nilai-nilai kebangsaan.
Proses pendirian tugu Leimena diawali dengan studi kelayakan untuk menentukan lokasi yang tepat, desain tugu dan anggaran yang dibutuhkan.Â
Dalam mensukseskan proyek ini semua pihak diajak terlibat, seperti pemerintah daerah, tokoh Masyarakat, sejarawan dan keluarga Leimena untuk berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek tersebut.Â
Selain itu penggalangan dana melibatkan pemerintah daerah, sponsor, dan donasi publik untuk membiayai pembangunan tugu
Monumen pahlawan nasional itu menempati areal seluas 704 meter persegi, sedangkan patungnya terbuat dari perunggu segitiga lima meter. Patung dari Leimena didirikan diatas tug Sembilan sisi dan didukung lima bidang lingkaran yang melambangkan budaya masyarakat Maluku "Pata Siwa dan Pata Lima"
Manfaat dan Dampak tugu Leimena
- Penghargaan Sejarah. Tugu ini akan menjadi penanda penting dalam sejarah kota Ambon, mengingatkan masyarakat akan pentingnya peran Johannes Leimena dalam sejarah Indonesia.
- Wisata Edukatif. Selain menjadi tempat penghormatan, tugu ini juga telah dijadikan sebagai lokasi wisata edukatif bagi pelajar dan wisatawan yang ingin mengetahui lebih banyak tentang sejarah nasional.
- Pengembangan Kota. Pendirian tugu Leimena telah  menjadi salah satu langkah dalam pengembangan kota Ambon, menambah keindahan kota dan memperkaya fasilitas umum yang ada.
Mendirikan Tugu Johannes Leimena di Ambon adalah langkah strategis untuk menghormati dan mengenang jasa seorang pahlawan nasional yang berasal dari kota Ambon -Maluku.Â
Selain sebagai penghormatan, tugu Leimena dijadikan sebagai  sumber inspirasi, pendidikan, dan objek wisata yang bermanfaat bagi masyarakat luas.Â
Dengan perencanaan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, tugu ini kini menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Ambon dan seluruh bangsa Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H