Mohon tunggu...
Demianus Nahaklay
Demianus Nahaklay Mohon Tunggu... Dosen - Announcer

Menjadi penyiar di radio adalah tugas mulia yang memungkinkan untuk mengedukasi, membangun persahabatan dan memberi solusi atas masalah sosial di masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tetesan Kebahagiaan: Memuji Tuhan Ditengah Badai Kehidupan

10 Mei 2024   20:32 Diperbarui: 16 Mei 2024   23:26 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tetesan Kebahagiaan: Memuji Tuhan di Tengah Badai Kehidupan"

Ditengah badai kesulitan dan tantangan hidup yang tiada berhenti, memuji Tuhan adalah solusi untuk mengalami mujizat Tuhan

Dalam perjalanan hidup ini, manusia tak jarang dihadapkan pada cobaan dan kesulitan yang menguji ketahanan serta keyakinannya. Namun, dalam setiap perjuangan dan kegelisahan, terdapat kekuatan yang mampu mengubah paradigma dan memberikan ketenangan jiwa.

 Itulah kekuatan memuji Tuhan di tengah kesusahan. Penulis dalam sebuah pelayanan telah menjumpai pengalaman indah bagaimana memuji Tuhan mengembalikan kekuatan baru bagi mereka yang sakit. 

Malam itu dalam pengalaman pertama sebagai pelayan Tuhan memberikan pelayanan doa kepada seorang pasien lansia yang sudah sekarat di sebuah rumah sakit pemerintah dengan istilah medisnya adalah sudah 'koma'. Kondisi lansia tersebut sudah tidak sadarkan diri beberapa hari dan terbaring di rumah sakit

Melihat kondisi pasien yang telah koma, maka situasi tersebut telah menggiring semua anak cucu pada tingkat keputusasaan. Secara manusia adalah hal yang wajar bila semua keluarga bersedih hati karena belum siap merelakan kepergian orang tua yang dicintai.

Ditengah situasi linangan airmata apakah yang harus saya perbuat? Sebagai seorang anak muda  yang belum banyak pengalaman dalam melayani orang sakit, ada gejolak di hati. 

Pasien yang dalam kondisi seperti ini jika saya mendoakan dan ketika meninggal dunia, nanti apa kata keluarga?  Sebuah tantangan berat di hati. Dan saat itu saya mengambil sebuah Tindakan yang tidak lazim adalah tidak usah berdoa, tetapi menyanyi dan memuji Tuhan saja. Dengan kata lain itulah jalan netral dan yang terbaik harus saya tempuh.

 Saya mengendalikan suara dalam ruangan yang telah dihiasi dengan kesedihan dan airmata keluarga. Dan saya berkata:  Mari kita menyanyi dan memuji Tuhan. Saya mulai menyanyi dan keluarga pun dengan dengan barat tetapi dengan nada lembut mengikuti nyanyian itu. kami memuji Tuhan beberapa kali dan menjadi pusat perhatian bagi pasien lain di ruangan itu.

Tiba-tiba ibu lansia yang sudah sekarat secara perlahan walaupun bibirnya sudah kaku, lidah yang kaku dan sulit digerakkan mulai menggerakkan  ikut bernyanyi. 

Puji Tuhan Mulai malam itu pulih kekuatannya, oksigen yang terpasang dilepaskan oleh petugas dan atas ijin Tuhan, lansia tersebut sembuh dari sakitnya dan masih diizinkan hidup selama dua tahun lagi.  

Tahukah saudara bahwa ada kuasa didalam memuji Tuhan?

Menurut mazmur Daud, bahwa Allah bersemayam diatas puji-pujian orang Israel (Mazmur 22:3). Ini menggambarkan bahwa Allah hadir ditengah pujian umat-Nya. Memuji Tuhan itu begitu penting.  

Memuji Tuhan bukanlah sekadar rangkaian kata-kata atau ritual keagamaan, melainkan ungkapan dari hati yang merasa terhubung dengan kekuatan ilahi. 

Dalam memuji, kita mengakui bahwa hidup ini tak lepas dari ujian dan kesulitan, tetapi kita juga percaya bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sendirian. 

Setiap doa dan puji-pujian merupakan ikatan batin antara manusia dan penciptanya, yang memancarkan cahaya di tengah kegelapan. Kisah Paulus dan Silas mereka memuji Tuhan ditengah penjara di kota Filipi sekalipun kondisi  fisik yang sakit akibat tindakan kekerasan dan aniaya yang dialami, tetapi tidak membendung semangat untuk memuji Tuhan. Hasilnya pintu penjara Filipi terbuka secara Ajaib oleh tangan Tuhan.

Ketika kesulitan datang, memuji Tuhan adalah pelita yang menerangi jalan kita. Dalam setiap kata syukur dan pujian, kita menemukan kekuatan baru untuk melangkah maju, meskipun langkah tersebut terasa berat. 

Memuji Tuhan mengubah perspektif kita terhadap kesusahan, dari beban yang tak tertahankan menjadi peluang untuk tumbuh dan berkembang.

Tidak jarang, dalam keadaan putus asa, manusia menemukan kedamaian sejati saat mereka menyerahkan segala sesuatu kepada Tuhan. Dalam memuji-Nya, kita melepaskan kendali atas hidup kita dan percaya bahwa rencana-Nya jauh lebih besar daripada apa pun yang bisa kita bayangkan.  Ini bukanlah tanda kelemahan, melainkan keberanian untuk mengakui bahwa kita butuh bantuan yang lebih besar dari diri kita sendiri.

Maka, dalam setiap langkah kehidupan, marilah kita mengingat untuk tidak hanya mengingat Tuhan saat senang dan sukses, tetapi juga saat kita dilanda kesusahan. 

Dalam memuji-Nya, kita menemukan kekuatan yang tak terbatas, ketenangan yang abadi, dan harapan yang selalu bersinar di tengah kegelapan. Semoga kita semua dapat menemukan keberkahan dalam setiap langkah kita, dengan memuji Tuhan sebagai pelita di tengah kesusahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun