"Rahasia Tersembunyi: Apakah Ikan di Bawah Jembatan Speedboat Pasar Mardika Layak untuk Dikonsumsi?"
Ketika tiba di atas jembatan Speedboat Mardika Ambon, saya sambil memandang jauh tampak terlihat keindahan yang mempesona.Â
Terlihat diatas gunung yang dihiasi gumpalan awan putih menjulang tinggi semakin menambah keceriaan.  Di  laut teluk Ambon yang tenang  terkesan ramah terhadap setiap penumpang speedboat menuju ke Wayame.
Pasar Mardika Ambon, sebagai salah satu pusat perdagangan yang sibuk di kota, telah menjadi tuan rumah bagi berbagai pedagang dan pelanggan selama bertahun-tahun.Â
Namun, salah satu fenomena yang mungkin mengejutkan bagi beberapa orang adalah keberadaan ikan yang hidup di bawah Jembatan Speedboat Pasar Madrdika. Pertanyaan muncul: Apakah ikan yang hidup di sana masih layak untuk dikonsumsi?
Konteks Lokasi
Jembatan Speedboat Pasar Madrdika, dengan segala kegiatan bisnisnya, mungkin bukanlah tempat yang pertama kali terlintas dalam benak seseorang saat berpikir tentang tempat yang cocok untuk menemukan ikan.Â
Namun, air di bawah jembatan tersebut memberikan habitat bagi berbagai jenis ikan, yang mungkin mendapat sumber makanan dari limbah dan sisa-sisa yang dibuang oleh para pedagang atau pelanggan di pasar.
Aspek Kesehatan dan Kebersihan
Pertanyaan mendasar yang harus diajukan adalah seberapa aman ikan yang hidup di bawah jembatan tersebut untuk dikonsumsi?Â
Faktor kebersihan air menjadi hal yang sangat penting dalam menentukan kelayakan ikan untuk dikonsumsi. Limbah dan pencemaran yang mungkin ada di dalam air dapat memengaruhi kualitas dan keamanan ikan.Â
Bukan hanya ikan yang hidup dibawa jembatan speedboat, namun ikan hasil tangkapan para nelayan local sebelum dijual dipasar tradisinal Mardika masih menggunakan air dibawah jembatan untuk membersihkan ikan-ikan tersebut.
Bagaimana tidak miris, jika sepanjang Pantai masih tampak terlihat jamban-jamban yang bertebaran diamana salurannya langsung menuju ke lair laut. Air yang sama pula dimanfaatkan para padagang untuk merendam dan mencuci ikan dipasar.
Potensi Pencemaran
Pasar Mardika, sebagai pusat aktivitas ekonomi yang ramai, dapat menyebabkan pencemaran air di sekitarnya.Â
Limbah dari aktivitas pasar, seperti plastik, bahan kimia, atau limbah organik, dapat mencemari air di bawah jembatan. Ini dapat berdampak negatif pada kesehatan ikan dan kelayakan konsumsinya.Â
Dibandingkan dengan pemerintah kota sebelumnya sangat ketat mengumpulkan sampah oleh petugas kebersihan laut setiap hari. Â Kini masyarakat telah menggunakan air lain sebagai tempat pembuangan sampah.
Belum lagi disaat musim hujan tiba dan banjir melanda kota Ambon. Dimana kecenderungan Masyarakat membuang sampah di selokan atau sungai saat banjir dan sampah itu menuju ke laut. Tidak heran, banyak speedboat yang mesinnya tersangkut dengan sampah di teluk Ambon saat menjalankan aktivitas hariannya sebagai pengusaha speedboat.
Penilaian Kelayakan
Untuk menilai kelayakan ikan yang hidup di bawah Jembatan Speed Pasar Mardika untuk dikonsumsi, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait kualitas air, tingkat pencemaran, dan dampaknya pada ikan yang hidup di sana.Â
Jika air tercemar, maka kemungkinan besar ikan yang hidup di dalamnya juga akan terpapar pencemaran tersebut. Agar Masyarakat tidak menjadi korban, sebaiknya menghindari mengkonsumsi ikan-ikan kecil yang bertebaran dibawah jembatan itu.
Meskipun ikan yang hidup di bawah Jembatan Speedboat Pasar Mardika mungkin menarik perhatian sebagai fenomena lokal yang unik, keamanan dan kelayakan konsumsinya menjadi pertanyaan yang serius.Â
Adanya potensi pencemaran dari limbah pasar dan aktivitas manusia lainnya menimbulkan kekhawatiran akan kualitas ikan yang hidup di sana.Â
Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi ikan dari tempat tersebut, perlu dilakukan penelitian menyeluruh untuk memastikan keamanan dan kelayakannya untuk dikonsumsi.Â
Atau lebih baik menghindari mengkonsumsi ikan-ikan tersebut. Kesehatan dan keselamatan konsumen harus selalu menjadi prioritas utama bagi setiap keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H