Pada umunya menjalani sebuah profesi pada bidang masing-masing biasa diawali dengan Pendidikan yang mumpuni sehingga meyakinkan publik akan profesi seseorang pada bidang keahliannya.Â
Berbeda dengan Jemmy, langkah kesuksesannya menjadi fotografer diawali dengan belajar secara otodidak sejak kelas 2 SMA. Ia berani belajar sendiri dengan setiap kamera milik ayahnya.Â
Dari awal belajarnya sebagai seorang awam membutuhkan kegigihan untuk terus mencoba sekalipun belum sempurna. Hal ini juga mengingat kedua adiknya harus melanjutkan sekolah dan membutuhkan biaya yang besar.
Dalam dunia fotografi, belajar adalah kunci untuk berkembang. Melalui bacaan dan  praktik langsung, Jemmy terus - menerus mengasah keterampilannya, mempelajari teknik-teknik fotografi, memahami pencahayaan, komposisi, dan memperdalam pemahaman tentang perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam proses pengambilan gambar.
Mengabadikan Kisah: Menjadi Narator Visual
Lebih dari sekadar menangkap gambar, fotografer adalah seorang narator visual. Mereka menggunakan lensa mereka untuk menceritakan cerita-cerita yang tak terucapkan. Setiap gambar adalah sebuah kisah yang menggambarkan emosi, keindahan, atau bahkan kepedihan.Â
Dalam percakapan langsung penulis pernah bertanya bagaimana bisa Menyusun sebuah album foto yang terkesan indah dipandang. Tanggapannya bahwa Menyusun hasil jepretannya pada setiap album secara tidak sembarangan karena langsung merupakan narasi dari setiap momen yang diliput.
 Setiap orang akan mengerti dengan mudah setiap detail dan kronologi setiap momen. Contoh acara pernikahan, wisuda, ulang tahun dan momen-momen penting lainnya.
Menjelajahi Dunia: Memotret Kecantikan yang Beragam
Salah satu keindahan menjadi seorang fotografer adalah kesempatan untuk menjelajahi dunia. Dari pegunungan yang menjulang hingga padang pasir yang luas, dari perkotaan yang sibuk hingga desa-desa terpencil, setiap tempat menawarkan pemandangan yang unik dan menarik.Â