"Menelusuri Warisan Ki Hajar Dewantoro: Apakah Kita Masih Ingat?"
Masih Ingat? Â Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani.
Momen Perayaan hari Pendidikan Nasional di pagi ini membawa saya mengingat Kembali masa kecil di sebuah dusun kecil yang terletak di daerah Maluku Barat Daya Propinsi Maluku.
Kala itu kemajuan perkembangan pendidikan tidak  begitu pesat  seperti sekarang  ini. Sebagai mana lazimnya memperingati Hari  Pendidkan Nasional  merupakan memen yang dinanti-nantikan oleh murid-murid Sekolah Dasar karena saat itu jenjang Sekolah di dusun itu hanya pada tingkat SD saja.
 Sedih rasanya waktu itu walaupun murid-murid hanya berpakaian seadanya, kaki berlumpur tidak bersepatu, tidak berseragam nasional seperti jaman sekarang, tetapi semangat belajar tidak kalah dengan murid SD di daerah lainnya yang telah maju. Semboyan yang selalu ditanamkan dan diucapkan secara Bersama saat upacara peringatan Hardiknas adalah: Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani.Â
Masih teringat, momen penting itu yang ditanamkan adalah nilai-nilai perjuangan sosok Ki hajar Dewantoro, Bapak Pendidikan nasional, walaupun perjalanan waktu mulai dilupakan oleh saya dan mungkin juga pembaca artikel ini.
Bagi para pembaca kompasiana daripada menjadi seorang yang lupa akan Sejarah Bapa Pendidikan Nasional, mari simak Bersama-sama Sejarah di hardiknas pagi ini.
Tak dapat dipungkiri bahwa Sejarah perjuangan tokoh-tokoh yang telah berjasa bagi kemajuan bangsa merupakan bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya dan identitas suatu negara.Â
Salah satu sosok yang patut dikenang dalam perjuangannya untuk pendidikan adalah Ki Hajar Dewantoro. Namun, seiring berjalannya waktu, pertanyaan pun muncul: masihkah kita mengingat dengan baik perjuangan bapak Ki Hajar Dewantoro?
Siapa Ki Hajar Dewantoro?