Mengarungi Makna: Tradisi Hadiah Setangkai Bunga Bagi Guru di Hari Pendidikan NasionalÂ
Rabu, 1 Mei 2024 pukul 20.00 wit, Ketika penulis melewati beberapa emperan toko dan tempat perbelanjaan di kota Ambon, saya terkejut melihat keindahan yang berbeda dari sebelumnya, yaitu telah tersedia bunga-bunga yang indah.Â
Secara bergilir pengunjung mengangkat tangkai demi tangkai Bunga itu, meneliti dan menawarkan harga kepada para pedagang.
Di tengah keramaian itu baru saya sadar bahwa ternyata hari ini adalah tangal 1 Mei dan besoknya tanggal 2 Mei dirayakan sebagai hari Pendidikan nasional.
Mengenang Kembali perjalan kedua anak saya sejenak dibangku TK, sampai SMA setiap tahun pada tanggal 2 Mei selalu membawa setangkai bunga.Â
Biasanya anak perempuan suka cari perhatian, (istilah Ambon makan puji) sehingga biasanya membawa bunga lebih dari satu tangkai.Â
Beda dengan adiknya yang laki-laki, kalau dibilang bawa satu tangkai saja, tetap satu. Disamping membawa setangkai bunga mereka juga selalu membawa makanan, tujuannya adalah makan Bersama di sekolah.
Setiap tahun pada tanggal 2 Mei, Indonesia merayakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) untuk menghargai peran penting pendidikan dalam membangun bangsa.Â
Sebagai bagian dari perayaan ini, hadiah kepada para guru menjadi salah satu cara siswa-siswa untuk mengekspresikan terima kasih dan penghargaan mereka. Di antara berbagai pilihan hadiah, fenomena yang semakin populer adalah hadiah setangkai bunga.
Dan biasanya setelah pemberi hadiah setangkai bunga dilanjutkan dengan kegiatan lomba menyanyi, dan jenis kegiatan lain dan juga acara makan bersama guru dan siswa di halaman sekolah atau di dalam kelas masing-masing.
Intinya hari Pendidikan nasional adalah hari yang sangat spesial di setiap Sekolah di kota Ambon.
Mengapa memberikan Setangkai Bunga?
Pemberian setangkai Bunga ternyata bukan saja di kota Ambon setiap tahun, ternyata Pemberian bunga sebagai simbol penghargaan telah menjadi bagian dari berbagai budaya di seluruh dunia selama berabad-abad.
Di Indonesia, tradisi ini telah meresap ke dalam budaya sebagai cara yang populer untuk mengekspresikan rasa terima kasih dan penghargaan.Â
Hadiah setangkai bunga, dengan pesan yang tersirat dari keindahan dan kesegaran, menjadi pilihan yang tak lekang oleh waktu bagi banyak orang yang ingin memberikan apresiasi kepada guru-guru mereka.
Apa makna Simbolis Pemberian Setangkai bunga?
Banyak di antara pembaca juga belum banyak memahami apa makna simbolis pemberian setangkai bunga di hari Pendidikan Nasional.
Inilah maknanya. Setangkai bunga tidak hanya sekadar benda material yang indah, tetapi juga mengandung makna yang dalam dalam konteks pemberian sebagai hadiah.Â
Bunga secara simbolis mewakili kehidupan, keceriaan, dan keindahan.
Ketika diberikan kepada seorang guru, hadiah ini tidak hanya menjadi simbol penghargaan atas pengetahuan dan pengabdian mereka dalam mencetak generasi penerus yang unggul, tetapi juga sebagai ungkapan terima kasih atas peran mereka dalam membentuk karakter dan membuka wawasan siswa.
Pemberian setangkai bunga seorang siswa kepada gurunya sebagai tanda mengekspresikan ungkapan terima kasih kepada gurunya yang telah menuntunnya dari kebodohan dan menuntunnya memiliki wawasan yang lebih luas.
Keunikan dalam Keanekaragaman
Saat ditempat penjual bunga banyak siswa yang cukup butuh waktu untuk menentukan jenis bunga apa yang ia akan memberikan kepada gurunya.Â
Ternyata tidak sekadar membeli bunga yang dipajang diemperan toko dan supermarket, ternyata siswa harus dengan teliti dan menentukan pilihannya sendiri.
Mengapa? Karena ia akan memilih sesuai dengan preferensi personal atau pesan yang ingin disampaikan.
Misalnya, memilih bunya mawar yang melambangkan kasih sayang, bunga matahari yang mencerminkan keceriaan dan semangat.
Setiap jenis bunga memiliki pesan tersendiri yang dapat disesuaikan dengan hubungan antara guru dan siswa tersebut.
Menghadapi Tantangan dalam Tradisi
Meskipun hadiah setangkai bunga telah menjadi bagian dari tradisi penghargaan terhadap guru, ada tantangan tertentu yang seringkali dihadapi adalah kenaikan harga bunga oleh penjual.
Bagi siswa atau orang tua yang kurang mampu apalagi jika anaknya lebih dari satu, harus keluarkan uang lebih dari kemampuannya. Sebuah pengalaman yang penulis temukan saat kedua anak masih duduk dibangku Sekolah Dasar.
Kadang banyak keluhan yang dilontarkan para orang tua tanpa ragu dan memang mereka mengungkapkan apa adanya yang terkandung dalam lubuk hati.Â
Namun ditengah keluhan jika siswa tersebut masih berusaha memberikan setangkai Bunga sesuai dengan kemampuan orang tuanya.
Setangkai Bunga Menghidupkan Kembali Ruang Penghargaan
Memperingati hari Pendidikan nasional adalah momen menghadirkan sentuhan dan penghargaan kepada guru. Hal itu memang sangat penting.Â
Hadiah setangkai bunga tidak hanya menjadi simbol apresiasi, tetapi juga menghadirkan momen yang istimewa di antara guru dan siswa di kelas.Â
Momen pemberian hadiah setangkai bunga membuat senyum bahagia dan kebanggaan di wajah seorang guru ketika menerima hadiah ini. Di saat siswa memberikan hadiah ia bangga karena dapat memandang wajah gurunya tersenyum Kembali.
Jadi, hadiah setangkai Bunga telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi penghargaan kepada guru di Hari Pendidikan Nasional.
Dengan makna simbolisnya yang dalam dan keunikan dalam keanekaragaman bunga, hadiah ini tidak hanya menjadi ungkapan terima kasih, tetapi juga membuat siswa pemberi setangkai bunga bangga melihat senyuman yang terpancar di wajah gurunya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI