Menjawab Panggilan Ilahi: Kuliah S2 Mempersiapkan Generasi Pelayan Masa Depan
Tanpa disangka-sangka penulis berbincang-bincang semalam bersama seorang anak muda bernama Daud Tamba yang sangat gigih dalam menulis di platform kompasiana.
 Ada kegagalan yang ditempuh saat menulis di kompasiana.  Hal ini bisa dimaklumi masih terlalu awam mengekpresikan tulisannya ke platform kompasiana.Â
Buktinya, artikelnya tidak masuk nominasi atau berlabel biru. Hal ini menjadi tantangan tersendiri baginya.
Penulis  memberikan apresiasi bagi Daud Tamba, memiliki semangat pantang menyerah, akhirnya artikelnya pun mulai dilirik tim kompasiana dan diberikan label pilihan bahkan puncaknya menjadi  yaitu 2  artikel terpopuler pada hari Senin, 13 Februari 2024. dengan judul:  Keindahan dan Keunikan Istano Basa Pagaruyung, Nagari. Kereen sekali.
 Dalam perbicangan kami via whatsap ditemukan bahwa anak muda yang berbakat bernama Daud Tamba seorang kompasioner yang baru bergabung, 8 Februari 2024 baru menayangkan 4. Ia seorang pemuda  memiliki semangat yang luar biasa.Â
Beliau  sekarang berada di Rantau Prapat, Kabupaten Labuhan Batu, Propinsi Sumatra Utara. Apa yang saya pelajari melalui perbicangan ini? Kisahnya bahwa sejak lahir Daud Tamba telah di doakan oleh orang tuanya untuk menjadi seorang hamba Tuhan.
 Dalam perjalanan waktu pemuda yang kini berusia 23 tahun berhasil menyelesaikan studi Sarjana Teologi (S1 Teologi).
 Tidak berhenti sampai disitu,  saat ini telah melanjutkan kuliah S2 pada salah satu Universitas terkenal di Sumatra Utara. Bahkan masih bertekad melanjutkan studi S3 setelah wisudan S2.
 Ini sebuah mimpi yang penuh  perjuangan,  membutuhkan komitmen tinggi dari seorang  Daud Tamba.  Menurut kesaksiannya bahwa  dalam kesibukan  perkuliahan ini masih dibebani dengan tanggungjawab pelayanan pada  3 gereja dengan jemaat yang cukup banyak. Pertanyaannya: Mengapa Kuliah S2?
Memperdalam Pengetahuan Alkitab dan Teologi
Kuliah teologi memberikan landasan kokoh dalam memahami Alkitab, sejarah gereja, dan doktrin-doktrin Kristiani. Pengetahuan ini sangat pentingyang harus dimiliki sebagai pelayan gereja untuk dapat mengajar, berkhotbah, dan menasihati dengan tepat. Bukan itu saja yang menjadi kerinduan Daud Tamba tetapi masih ada mimpi lainnya yang sedang dikejar adalah ingin menjadi dosen pada Sekolah Tinggi Teologi kedepan.
Mengembangkan Kemampuan Berkomunikasi dan Memimpin:
Pelayan gereja harus mampu berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan maupun tulisan, serta memimpin jemaat dengan efektif.Â
Kuliah  S2 menyediakan kesempatan bagi Daud Tamba untuk mengembangkan kemampuannya melalui berbagai kelas, seminar, dan kegiatan praktis.
Memperluas Jaringan dan Relasi
Kuliah di Sekolah Tinggi Teologi atau seminari memungkinkan untuk bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat dan tujuan yang sama, yaitu melayani Tuhan.
 Jaringan dan relasi ini dapat menjadi sumber dan menambah dukungan dan inspirasi selama perjalanan dalam pelayanannya ke depan.
Memperoleh Keterampilan Praktis
Dengan menempuh kuliah S2 ada banyak program studi teologi menawarkan pelatihan praktis dalam berbagai bidang pelayanan, seperti konseling, kepemimpinan pemuda, dan evangelisasi. Keterampilan ini akan sangat berguna dan menerapkannya setelah ia  terjun langsung ke lapangan pelayanan.Â
Mempersiapkan Diri untuk Tantangan Masa Depan
Menyadari Gereja di masa depan akan menghadapi berbagai tantangan dan perubahan. Itulah sebabnya dengan membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat melalui pendidikan tinggi sejak dini, akan lebih siap untuk menghadapi dan menjawab tantangan tersebut.
Dalam diskusi melalui chat WA, terungkap bahwa kini telah berkonsentrasi pada jurusan Pastoral Konseling.Â
Jurusan ini dianggap tepat sesuai dengan minatnya dan tujuan dalam pelayanannya dalam  membina umat Tuhan yang seringkali menghadapi banyak masalah dan pergumulan yang sulit  terpecahkan. Selain juga dapat berguna bagi orang lain diluar pelayanan nya.
Proses perkuliahan ini  tentu dapat menjadi langkah strategis bagi anak muda yang ingin membangun pelayanan di gereja. Dengan memilih jurusan yang tepat dan memanfaatkan berbagai peluang yang tersedia. Â
Melalui langkah yang tepat  dapat mempersiapkan diri untuk menjadi pelayan yang efektif dan membawa dampak positif bagi gereja dan masyarakat pada umumnya.