"Sore Hari, Momentum Membangun Kesadaran Politik: Kedatangan Petugas SPPS"
Di sore hari Minggu, 11 Februari  2024 pukul 16.00 wit  yang tenang, tiba-tiba, terdengar langkah-langkah teratur dari Sepatu dua  orang petugas Surat Pemberitahuan Pemungutan Suara (SPPS) yang berjalan menuju teras rumah. Terdengar ucapan “Selamat Sore….! Permisi pak..! Ada apa ya? Ternyata mereka adalah  petugas SPPS yang berkunjung ke rumah penulis.
 Ini  momen yang ditunggu-tunggu oleh keluarga kami mengingat hari pemungutan suara semakin dekat. Bahkan rencana besok pagi  penulis akan mengecek ke rumah pak RT memastikan bahwa nama kami sekeluarga tetap terdafar sebagai warga RT setempat yang punya hak suara di pemilu 2024. Â
Kehadiran kedua petugas  menandakan dimulainya sebuah perjalanan demokratis yang penting: pemilihan umum. Kehadiran petugas SPPS bukan hanya sekadar kunjungan rutin untuk mengantar dokumen penting, tetapi juga memastikan secara detail semua persyaratan yang tercantum dalam  SPPS. Mereka memberikan penjelasan tentang pentingnya pemungutan suara dan prosedur yang harus diikuti oleh setiap pemilih.Â
Kedatangan petugas SPPS di sore hari juga mencerminkan komitmen pemerintah dan lembaga terkait untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang menerima SPPS dapat berpartisipasi dalam proses demokrasi dengan baik.
 Waktu kedatangan ke TPS dipilih dengan cermat, misalnya pagi hari sebelum menjalankan aktivitas lain di rumah atau diluar rumah mengingat waktu yang ditetapkan di TPS II (dua) Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon Maluku. Waktu yang ditetakan  pukul 07.00-11.00 wit. Ketetapan waktu ini terasa terlalu singkat dibandingkan dengan TPS lainnya yaitu mulai pukul 07.00-12.30 wit.Â
Namun hal ini bagi penulis dan keluarga tidak dipersoalkan. Â Hal yang utama adalah telah menerima selembar SPPS dan siap menyalurkan hak pilih secara demokratis di 2024.Â
Para petugas mengarahkan agar pemilih dapat menggunakan waktu dipagi hari. Mengapa? hal ini  dikuatirkan jika siang hari saat pencoblosan ke TPS sudah ditutup. Jika hal itu terjadi maka hak pilih di pemilu 2024 bisa hilang begitu saja.
Perlu diapresiai petugas SPPS di sore hari, bahwa  mereka memberikan banyak  motivasi bagi warga Masyarakat. Tantangan yang mereka hadapi adalah bagaimana menjangkau warga Masyarakat dengan medan yang sangat sulit dijangkau.
 Daerah berbukit dan curam menjadi kendala apalagi menjalankan tugas ditengah panas Terik matahari  yang terasa membakar kuit di pada siang hari ini. Situasi ini menjadi salah satu penyebab  petugas belum menjangkau semua warga Masyarakat.Â