Namun, realitasnya tidak selalu sejalan dengan janji-janji tersebut. Banyak caleg terpilih cenderung melupakan atau mengubah janji-janji mereka setelah memperoleh kursi di parlemen.
Keterpercayaan dan Kekecewaan Pemilih
Ketika caleg gagal menggenapi janji-janji kampanye mereka, itu mengakibatkan kekecewaan dan ketidakpercayaan di kalangan pemilih. Pemilih yang merasa dikhianati oleh wakil-wakil mereka sering kali menjadi skeptis terhadap proses politik secara keseluruhan.
 Ini dapat merusak hubungan antara pemilih dan para wakil mereka, serta mengurangi partisipasi dalam proses demokrasi. Banyak praktek di lapangan membuktikan akibat kegagalan menggenapi janji kepada Masyarakat, sehingga caleg dianggap musuh dan tidak mau lagi hidup secara ramah dalam setiap keli berjumpa. Apalagi caleg tersebut ingin menang pada periode kedua.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Dampak dari caleg yang tidak menggenapi janji-janji kampanye  bisa sangat beragam. Misalnya, ketika janji untuk memperbaiki infrastruktur atau memberikan bantuan sosial tidak dipenuhi, masyarakat yang rentan bisa terus menderita dan terpinggirkan. Hal ini juga dapat memperkuat siklus kemiskinan dan ketidaksetaraan sosial.Â
 Contoh Masyarakat lingkungan sekitar penulis ia menuturkan kisah sedihnya bagaimana janji caleg untuk pemberian air gratis suatu hal yang mudah dilakukan, tetapi tidak ditepati.Â
Akibatnya menjadi pembelajaran bagi Masyarakat untuk tidak muda percaya janji-janji caleg.
 Mekanisme Akuntabilitas
Pentingnya mekanisme akuntabilitas dalam politik tidak dapat dilebih-lebihkan. Tiba saatnya warga Masyarakat harus lebih cerdas untuk memantau dan menilai kinerja para wakil.
 Masyarakat telah berada pada era keterbukaan, maka seharusnya sangat muda memantau melalui media sosial, pemantauan publik, dan partisipasi dalam proses politik, termasuk pemilihan dan pemilihan umum.