Juru bicara dari pihak calon pengantin pria muncul, memulai dengan meminta Bapak Jimmy, seorang pendeta, untuk memberikan doa pembukaan dan memohon campur tangan Tuhan dalam peristiwa pertunangan tersebut.Â
Saat juru bicara menyampaikan niat baik dari pihak calon pengantin pria, tanggapan positif dari keluarga calon pengantin wanita mengubah suasana yang awalnya kaku menjadi penuh sukacita dan tawa di ruangan itu.
Puncak acara terjadi saat kedua calon pengantin dipersilakan duduk di kursi yang telah disiapkan dengan busana khas NTT yang sangat indah.
 Calon pengantin pria sambil berlutut kemudian menempatkan cincin di jari calon pengantin wanita, begitupun sebaliknya. Momen ini disaksikan  oleh semua peserta bahkan pengunjung di luar ruangan yang ikut bersorak melalui kaca jendela yang sangat transparan.Â
Momen tersebut menjadi tak terlupakan. Untuk memperkuat acara pertukaran cincin, saya sebagai seorang rohaniawan diminta untuk memberikan doa syukur atas kelancaran pertunangan ini.
 Sebagai penutup, kami semua menikmati hidangan makan bersama, yang semakin menambah keakraban dan kekeluargaan dalam momen tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H